TALISE, MERCUSUAR- Pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan tim penjangkau populasi beresiko, ketika ada penemuan kasus HIV melalui konseling dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah (tes HIV).
Maka akan timbul pertanyaan, memangnya saya perlu tes HIV? Menanggapai pertanyaan seperti itu Bidang Program/Monev KPA Sulawesi Tengah, Moh. Fadli mengatakan, siapa pun harus melakukan tes HIV jika telah berhubungan seks dengan orang yang beresiko tertular atau menularkan, seperti wanita pekerja seks (WPS), Waria, Gay/lelaki seks lelaki, lelaki penjual seks yang tren disebut gigolo- atau perempuan, laki-laki yang mempunyai indikasi beresiko tertular dan menularkan dan memakai jarum suntik secara bersamaan tidak steril (saat menyuntikkan narkoba, hormon, atau bahkan silikon), atau menggunakan jarum beresiko seperti tato tindik.
Menurut Fadli, hal-hal tersebut menjadikan seseorang bisa beresiko tertular HIV. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tertular HIV adalah dengan cara ikut tes HIV. Banyak orang merasa gugup tentang hal itu, tetapi alasan untuk ikut tes HIV adalah jauh lebih besar daripada alasan untuk tidak melakukan tes.
Dia melanjutkan, tes HIV itu cepat dan mudah bahkan gratis, sehingga lebih baik untuk mengetahui statusmu. “Itu normal jika kamu merasa khawatir tentang HIV. Tapi mengapa membiarkan dirimu takut pada hal yang tidak diketahui? Pengujian awal untuk tes HIV dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan,” katanya.
Dia mengatakan, biasanya juga ada pertanyaan apakah hasil tesnya adalah negative atau positif? itu selalu lebih baik untuk mengetahuinya sehingga seseorang dapat melanjutkan hidup atau memulai pengobatan jika diperlukan.
“Dan ingat, hasil tes mungkin tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Jika ternyata kamu telah tertular HIV, terdiagnosis pada tahap awal berarti bahwa kamu memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dan lebih lama serta lebih sehat. Dan memiliki kesempatan lebih besar untuk melindungi sistem kekebalan tubuhmu sebelum terlalu lemah dan kamu menjadi sakit,” ujarnya.
Didiagnosa di awal juga berarti seseorang bisa mendapatkan pengobatan secara dini dan membantu melindungi pasangan seksualmu saat ini dan di masa depan. Pengobatan HIV, yang disebut obat antiretroviral (ARV), membantu menurunkan kadar HIV dalam tubuhmu, yang berarti HIV tidak dapat menyerang sistem kekebalan tubuhmu.
“Olehnya, mengikuti tes HIV dengan teratur berarti bahwa kamu dapat menjaga kesehatan seksualmu dan pasangan. Jika kamu positif, kamu dapat mencegah HIV ditularkan ke pasanganmu,”jelasnya. AMR/*