DONGGALA KODI, MERCUSUAR – Jelang Idul Adha 1443 H/2022 M pasar hewan yang menyediakan sapi dan kambing mulai ramai didatangi pembeli hewan untuk kurban.
Salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Jalan Pipa Air, Kelurahan Donggala Kodi, Lukman, Senin (4/7/2022) mengatakan jelang Idul Adha stok hewan di pasar tersebut telah banyak yang dipesan oleh pembeli. Bahkan, banyak dari sapi yang berada di pasar tersebut berstatus terbeli dan dititipkan hingga waktu penyembelihan nantinya.
“Di sini rata-rata sudah dibeli, dan dititipkan. Nanti kalau dekat waktu kurban baru diantarkan. Biasanya, pembeli masih akan datang hingga hari terakhir kurban,” jelas Lukman.
Peternak asal Talise, Mantikulore ini mengaku tidak khawatir dengan adanya penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu menurutnya, karena wilayah pulau Sulawesi masih berstatus zona hijau dari wabah tersebut, dan stok sapi yang dijual di pasar tersebut tidak ada yang berasal dari luar Sulawesi.
“Tidak khawatir, karena sapi-sapi di sini tidak ada yang dari luar pulau Sulawesi. Paling jauh dari Gorontalo,” ungkapnya.
Selain itu, Lukman juga menyebutkan hewan-hewan di pasar tersebut juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan dari instansi terkait.
Terkait harga, Lukman mengatakan seluruh pedagang menetapkan harga bervariasi berdasarkan jenis dan besaran sapi yang dijual. Paling murah berada pada kisaran Rp13,5 juta dan Rp14 juta, dan termahal bisa seharga Rp30-40 juta.
“Kalau sapi lokal bisa belasan juta harganya. Harga bervariasi, sama seperti tahun-tahun lalu, juga mengikuti harga daging di pasaran,” imbuhnya.
Senada dengan itu, pedagang sapi lainnya yang berada di jalan Lasoso Kelurahan Kabonena, Trubus mengatakan dirinya mematok harga bervariasi pada sapi yang dijualnya. Termurah seharga Rp14 juta, dan sapi termahal dengan jenis limousin seharga hingga Rp30 juta.
“Paling murah Rp14 juta, dan limousin ada yang Rp30 juta,” kata Trubus.
Pedagang asal Lambunu ini mengaku membawa sekira 65 ekor sapi dari Lambunu, tidak ada yang berasal dari luar Sulawesi. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga telah dilakukan oleh tim kesehatan hewan.
“Periksa kesehatan sudah dilakukan, sekali waktu di kampung, sekali juga di Palu,” pungkas Trubus. IEA