PALU, MERCUSUAR — Ribuan peserta memadati halaman Sekolah Karuna Dipa mengikuti jalan santai yang menjadi rangkaian Festival Karuna Dipa, Minggu (4/5/2025). Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE / 2025, sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini, disambut antusias oleh masyarakat Kota Palu dari berbagai latar belakang.
Jalan santai yang dimulai pukul 06.00 WIB dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, serta Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Henri Kusuma Muhidin. Dalam sambutannya, wakil gubernur menyampaikan apresiasi atas inisiatif Sekolah Karuna Dipa dalam membangun semangat kebersamaan lintas budaya dan agama di Kota Palu.
Rute jalan santai ini mengajak peserta menyusuri sejumlah ruas jalan, dimulai dari Sekolah Karuna Dipa, lalu melintasi Jalan Sungai Ogotion, Jalan Tanamea, Jalan Danau Talaga, Jalan SIS Aljufri, Jalan Gajah Mada, Jalan Sungai Gumbasa, hingga kembali finish di Sekolah Karuna Dipa.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Yayasan Karuna Dipa, Wijaya Chandra, mengungkapkan rasa bangganya atas kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap eksistensi Sekolah Karuna Dipa sebagai sekolah swasta pertama di Kota Palu.
“Momen ini sangat istimewa karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita isi anak-anak didik kita, bukan hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan hati nurani, etika, dan nilai-nilai kemanusiaan,” tutur Wijaya Chandra dalam sambutannya.
Selain jalan santai, Festival Waisak Karuna Dipa juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain seperti pertunjukan barongsai, games carnival, donor darah, serta doorprize menarik yang disiapkan panitia untuk para peserta. Festival ini bersifat terbuka untuk umum dan seluruh kegiatan dipastikan 100 persen halal, sebagai bentuk inklusivitas dan semangat kebhinekaan.
Festival ini menjadi momentum berharga untuk menghidupkan kembali semangat pendidikan dan nilai-nilai luhur Waisak dalam bingkai budaya, toleransi, dan kepedulian sosial. JEF