MGMP Sejarah Laksanakan Lomba Penulisan Sejarah Lokal

HLL

PALU, MERCUSUAR – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah tingkat SMA Kota Palu melaksanakan Workshop dan Lomba Penyusunan Bahan Ajar Sejarah Lokal, yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari 27 hingga 29 September 2018, di salah satu hotel ternama di Kota Palu.

Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahunnya, karena sejak 2017, Direktorat Sejarah Kemendikbud RI telah mendorong dan memberikan perhatian terhadap setiap aktivitas kesejarahan, dengan memfasilitasi berbagai kegiatan dalam upaya penguatan yang dilakukan sejarawan, budayawan, oraganisasi profesi, komunitas, dan masyarakat.

Kegiatan workshop dan lomba penyusuan bahan ajar sejarah lokal dipilih, karena Direktorat Sejarah terus mendorong pelestarian nilai kearifan lokal dan menghidupkan kembali sejarah dan kebudayaan lokal, baik berupa lokus, bangunan maupun aktifitas. Makanya guru sejarah merupakan salah satu unsur penting, dalam mencapai apa yang menjadi perhatian dari Direktorat Sejarah.

Ketua MGMP Sejarah SMA Kota Palu, Amir Lagandeng, yang juga merupakan guru mata pelajaran Sejarah di SMAN 2 Palu mengatakan, workshop dan lomba ini sangat penting bagi para guru, dalam menambah pengetahuan di bidang sejarah lokal.

“Berbagai tujuan yang akan kita capai dalam kegiatan ini, di antaranya memperkenalkan kepada guru mata pelajaran Sejarah pada SMA di Kota Palu, mengenai tema sejarah yang ada di Kota Palu dan Sulawesi Tengah. Kemudian, membekali pengetahuan dan keterampilan guru, terkait penulisan bahan ajar bermuatan sejarah lokal. Terakhir, para guru bisa berkompetisi melaksanakan penyusunan bahan ajar muatan sejarah lokal,” kata dia, Kamis (27/9/2018).

Workshop dan lomba tersebut menurutnya, bisa memberikan manfaat sebagai sarana memperkenalkan berbagai peristiwa sejarah lokal yang pernah terjadi di Kota Palu dan Sulteng pada umumnya. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para guru sejarah, terkait penulisan bahan ajar bermuatan sejarah lokal.

Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta dari guru mata pelajaran Sejarah tingkat SMA, di Kota Palu.

Sementara itu, Kepala Cabang Disdikbud Wilayah I Palu dan Sigi, Maimun Lawira mengatakan, dengan workshop dan lomba ini, diharapkan agar para guru sejarah lebih peduli dengan sejarah lokal yang ada di Sulteng.

“Kita tahu, daerah Sulteng banyak memiliki sejarah lokal, hanya saja guru mata pelajaran Sejarah di sekolah, kurang membawa siswa untuk melihat langsung materi sejarah lokal tersebut. Padahal ada museum di Kota Palu yang bisa dikunjungi setiap hari. Banyak pelajaran sejarah di museum, terutama baju adat dan benda bersejarah lainnya. Kami meminta agar setelah kegiatan ini, para guru mata pelajaran sejarah, bisa lebih banyak mengajarkan para siswa terkait sejarah lokal dan langsung membawa mereka ke tempat sejarah tersebut,” terangnya.

Ia menambahkan, belum lama ini ada sejumlah siswa dari Provinsi Gorontalo datang ke Sulteng, untuk melihat berbagai bukti sejarah yang ada. Dari situ bisa dilihat, pelajar dari provinsi lain datang ke Sulteng untuk belajar sejarah, sementara orang daerah sendiri malahan belum pernah berkunjung.

Makanya kata dia, perlu adanya kerja sama yang baik antara guru sejarah dan pemerintah, agar bisa difasilitasi, sehingga diberikan akses kemudahan menuju tempat-tempat bersejarah tersebut. UTM

Pos terkait