TANAMODINDI, MERCUSUAR – Banyak saja akal-akalan pelaku perjalanan untuk dapat lolos masuk di pos perbatasan Kota Palu, bahkan membuat dokumen perjalanan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) sekalipun.
SKBS yang di scan itu banyak ditemukan di pos perbatasan baik di pos Watusampu maupun Pos Baiya. Petugas pemeriksaan di pos pun tidak meloloskan masuk dan langsung meminta pelaku perjalanan agar memutar balik kendaraanya.
Demikian disampaikan Kasat Pol PP Palu, Trisno saat rapat evaluasi pos lapangan pemeriksaan kesehatan dan penanganan pasien Covid-19 Kota Palu, Senin (22/6/2020) malam, di posko induk Baruga Bantaya Lapangan Vatulemo.
“Banyak hal yang kita temukan salah satunya pelaku perjalanan yang tidak melengkapi dokumen perjalananan hingga memalsukan SKBS itu, begitupun sopir pengangkutan beras yang tidak membawa surat jalan dan SKBS, itu beberapa kali kita tegur, maka kita tahan tanda pengenalnya, jika kita dapat lagi maka kita tidak izinkan melintas dan kita sudah laporkan ke perusahaanya,” ungkap Trisno.
Selain itu, hasil rapid test kebanyakan di scan, ini banyak didapat tenaga medis di pos perbatasan, segala macam cara dilakukan para pelaku perjalanan, namun petugas tetap diminta untuk tegas dalam menegakan aturan.
Kemarin malam ada 11 orang rombongan dari Kotamobagu yang diminta putar balik kendaraannya, dimana mereka akan berangkat ke Jakarta dan sudah memiliki tiket pesawat, hanya saja tidak membawa dokumen kesehatan satupun, dengan dalih akan diperiksa di Angkatan Laut.
“Kita pulangkan kesebelas orang itu, tidak masuk akal. Kita tidak terima cerita lain, alasan, pasalnya jarak ke Manado lebih dekat dibandingkan harus ke Palu lagi, dan jauh hari sudah ada edaran kita,”tegasnya.ABS