Momen Pilkada, Mahasiswa Harus Kritis

Arrasikhu Fi’ilmi

LERE, MERCUSUAR – Ketua Senat Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Arrasikhu Fi’ilmi mengatakan, mahasiswa harus mampu memposisikan diri sebagai pribadi yang memiliki daya kritis, memiliki kerangka berpikir, sehingga mahasiswa ikut mengawasi pilkada, bukan malah menjadi tim sukses. Hal ini disampaikan Ara, sapaan akrabnya, Kamis (12/9/2024).

“Seharusnya kita dengan hal seperti ini (pilkada red.) tidak ikut andil untuk di dalamnya, tapi kita ikut andil untuk mengawal bagaimana prosesnya. Mahasiswa harus melibatkan diri, tetapi dalam posisi untuk mengawal, serta kritis melihat momen-momen yang di pilkada kali ini,” ujarnya.

Melihat konteks realitas di lapangan kata Ara, seharusnya mahasiswa menjadi salah satu agent of control, menjadi salah satu kelompok yang mampu mempertahankan ideologi, sebagaimana seorang mahasiswa. 

“Tetap ada kelompok mahasiswa yang berdiri sebagai tim kritik, untuk menilai gejolak yang ada di Sulteng. Akan tetapi, ada juga mahasiswa ataupun pemuda yang terdorong berambisi untuk menjadi tim sukses.Itu tidak bisa kita pungkiri.” ujarnya.

Ara juga menjelaskan, untuk saat ini pilkada tidak menjadi salah satu hambatan bagi aktivitas yang ada di lingkungan kampus UIN Datokarama Palu, karena dia melihat, semua program yang telah disepakati dalam internal kampus, semuanya berjalan dengan stabil serta konsisten.

“Saya melihat beberapa di kalangan mahasiswa, khususnya UIN Datokarama sendiri. Kami melihat beberapa program kerja yang dilakukan dan juga kegiatan mahasiswa di internal kampus, sampai saat ini masih stabil dan konsisten pada program kerja ataupun kesepakatan di Kongres Mahasiswa, dari tataran himpunan mahasiswa jurusan, UKM, juga dewan mahasiswa.” terangnya.

Ara mengharapkan agar calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) melalukan debat kandidat, karena mereka ingin melihat cagub dan cawagub yang ada bisa bertarung melalui gagasan, bukan melalui konser. Bukan hanya itu, mereka juga ingin melihat kecerdasan dari tiap-tiap cagub dan cawagub yang ada, misalnya seperti apa penataan Sulteng ke depannya.

“Kami juga ingin melihat bagaimana penataan Sulteng ke depannya dan relevansinya dengan kaum muda sekarang ini. Sulteng bukan dibangun karena suksesi lewat kegiatan konser, tapi Sulteng dibangun karena keberhasilan anda bisa menuntaskan problematik-problematik dan bisa memaparkan gagasan serta strategi, bagaimana kira-kira membangun Sulteng ke depannya,” tutupnya. MG2/MG3

Pos terkait