BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Sekretaris Kota (Sekkot) Palu Asri Sawayah menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada acara workshop dampak program mPosyandu di Kota Palu, yang merupakan riset fakultas Kedokteran Untad, bertempat di di Hotel Best Western Coco Palu, Senin (31/05/2021). Program tersebut dinilai mampu mendorong kunjungan ibu-ibu ke Posyandu.
Dalam kesempatan tersebut, Asri menyampaikan apresiasi dilaksanakannya kegiatan oleh Wahana Visi Infonesia yang bekerjasama dengan Dinkes Kota Palu, Untad Palu dan Australian Aid.
Di era yang serba digital seperti sekarang, semuanya bisa dilakukan dengan cara yang lebih praktis. Begitupun bagi para ibu-ibu yang suka memeriksakan anaknya ke posyandu, kini bisa menggunakan aplikasi mPosyandu.
“mPosyandu dibuat Untuk memudahkan para ibu-ibu di wilayah Kota Palu yang ingin memantau informasi tentang perkembangan anak dan konseling gizi. Aplikasi posyandu digital pertama di Indonesia ini bisa sebagai pengganti buku besar disetiap posyandu yang tersebar di semua kelurahan,”ujar Asri.
Aplikasi ini membantu akurasi data posyandu di wilayah Kota Palu karena semua data terpusat ke server. Selain itu kata Asri, aplikasi ini juga membantu kader dan ibu untuk melakukan konseling,sehingga lebih mudah memantau perkembangan tumbuh kembang anak sebagai pegangganti buku.
Agusince Simatupang dari Wahana Visi Indonesia menambahkan, kegiatan ini merupakan sebuah inovasi digital mPosyandu yang digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan posyandu yaitu melalui peningkatan akurasi dan kecepatan penerimaan data pertumbuhan.
Keberadaan aplikasi mPosyandu itu disebutkannya dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi tumbuh kembang balita, konseling gizi dan kesehatan bayi, dan sebagai bahan evaluasi terkait kebijakan terkait kesehatan anak.
“Aplikasi ini bukan untuk menggantikan tenaga kader, melainkan untuk memudahkan kader agar proses pencatatan di dalam aplikasi,” tambahnya.
Hadir mendampingi Kabag Pemerintahan Setda Kota Palu, Akhir Armansyah, narasumber acara Dr dr M Sabir M.Sc akademisi area program Palu, Sigi, Donggala, serta para lurah, tenaga kesehatan dan staleholder terkait lainnya. ABS