MTQ Lapas Luwuk akan Berlanjut

FOTO PENUTUPAN MTQ LAPAS LUWUK

BANGGAI MERCUSUAR – Pelaksaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pertama yang digelar Lapas Luwuk telah ditutup oleh anggota DPRD Sulteng, Dra Hj Sri Indraningsih Lalusu, Senin (29/1/2019) malam. Namun kegiatan itu akan tetap digelar pada kesempatan mendata.

“Pelaksanaan MTQ ini bukan yang pertama diadakan tapi ada MTQ berikutnya,” kata Kepala Lapas Luwuk, Soetopo Barutu saat penutupan MTQ yang dilaksanakan Lapas Luwuk serta  diikuti oleh warga binaan (warbin) Lapas Luwuk, warbin Lapas Ampana dan warga Kecamatan Luwuk Selatan.

Dia berjanji pada pelaksanaan selanjutnya, bukan hanya melibatkan Luwuk Selatan tapi juga kecamatan lain. Bahkan Lapas Luwuk juga siap memfasilitasi tempat pelaksanaan jika ada yang akan menggelar kegiatan demikian.

Pada kesempatan itu, ia mengajak Kementerian Agama, MUI dan IAIN untuk memberikan pelatihan kepada warbin mulai belajar dari membaca dan menulis Bahasa Arab hingga belajar wudhu yang benar. “Dengan kemampuan ini bisa menjadi rekomendasi untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Kegiatan semacam ini sangat kami harapkan bisa diterapkan di Lapas luwuk atas kerjasama semua elemen yang ada,” ujarnya.

Sementara Sri Indraningsih Lalusu mengapresiasi kegiatan MTQ yang diselenggarakan Lapas Luwuk itu.

Menurutnya, paling utama maknanya, karena jarang sekali ada sentuhan agama pada warbin, walaupun dalam berkala kepala Lapas menyatakan sering ada pembinaan keagamaan.

Kegiatan keagamaan demikian, secara tidak langsung membuat warbin tergugah. “Kita lihat selama dua hari (pelaksanaan MTQ) semua datang memenuhi area ini serta sangat antusias menikmati dan mengikuti antusias. Bahkan mendukung, tanpa disuruh semua mereka atur dan bersihkan. Sungguh luar biasa,” katanya pada warawan usai penutupan.

“Setelah saya bertanya pada beberapa dari mereka (warbin), mereka sangat merindukan hal seperti ini. Nah, kenapa pada sambutan saya tadi tolong jangan sekali ini saja, lakukkan saja terus, karena kita saling bahu membahu dan ini menjadi contoh, ikon bahwa sesuatu itu tidak usah dimulai dari lapas yang besar atau daerah yang besar. Kita beri contoh dari daerah yang kecil Lapas Klas II B ternyata mampu melakukan ini. Insya Allah dua hari ini sudah jadi viral dan saya berharap lapas -lapas wilayah lain mencotohi yang ada disini,” sambungnya.

Ditambahkannya, kegiatan ini tidak hanya kaum muslimin antusias, bahkan penganut agama lain ikut mendukung. Dibuktikan dengan hadirnya pendeta dan acara diisi oleh vokal group oleh kaum Nasrani. “Ini luar biasa. Artinya disituasi politik seperti ini yang makin memanas, ternyata di daerah dan dimulai dari skala kecil di lapas ini harmonisasi terjadi dan betul -betul kita lihat tanpa rekayasa. Satu sama lain saling berinteraksi, saling berhubungan,” tutupnya. MAM

Pos terkait