MTs Aisyiah Putri Buka Terima Siswi Baru

SITI ZUBAEDAH

TALISE-MERCUSUAR. Madrasah Tsanawiyah Putri Aisyiah, membuka pendaftaran, kepada siswi yang akan dibina dengan sistim pendidikan berbasis Muhammdiyah dan pendidikan umum lainnya, yang direncanakan akan ditutup tanggal 10 Juli mendatang.

Siti Zubaedah, kepala MTs Aisyiah, mengatakan kalau pembukaan pendaftarannya, sudah dimulakan sebelum bulan puasa lalu, dan direncanakan akan ditutup 10 Juli nanti, hal itu dikarenakan peminat di sekolah yang mengkhususkan membina remaja putri itu, kebanyakan masih menunggu persyaratan, dari SD tempat lulusnya, yang memang baru mengumumkan pelulusan, usai lebaran beberapa pekan yang lalu.

“Makanya kami pun mengundurkan batas akhir pendaftarannya, sampai bulan Juli nanti. Alhamdulilla, sekolah kami, masih terus diminati, padahal kami mengkhususkan pembinaan kepada remaja putri,” urai Eda.

Meskipun awalnya, sekolah MTs Putri Aisyiah, dikhususkan kepada anak-anak Panti Asuhan Putri Aisyiah, yang tidak jauh berlokasi dari sekolah yang dipimpinnya, dan seiring berjalan beberapa tahun kemudian, ternyata MTs Aisyiah kemudian membuka pendaftaran di luar, karena melihat antusias dari masyarakat, yang ingin anaknya bersekolah yang dibawah naungan PWA Sulawesi Tengah.

Salah satu yang menjadi penekanan kurikulum sekolahnya, kata Eda, pendidikan tentang perempuan, baik dari sisi agama, maupun menyiapkan perempuan, yang kelak menjadi generasi pemimpin. Ajaran konsep Muhammadiyah yang memiliki porsi cukup banyak, termasuk bagaimana Muhammadiyah memperlakukan wanita, semuanya diajarkan di MTs Muhammadiyah, dibawah bimbingan guru-guru yang sudah memiliki pengalaman dalam organisasi.

“Insya Allah, berdasarkan pengalaman yang sudah kami miliki, membina siswi, dengan pengajar yang berpengalaman, kami siap menerima siswa baru, dengan fasilitas yang kami miliki, diantaranya ruang belajar, lab dan juga sarana lainnya. Dan utamanya, fasilitas rumah ibadah, berada di dalam kompleks sekolah,” urainya.

Dan masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi menjadi media pendidikan bagi siswinya, dimana usai menunaikan shalat dzuhur, pihaknya sudah menyiapkan pelajaran penunjang lainnya, yang kemudian diakses oleh siswinya, sebelum kembali belajar di dalam kelas. (NDA)   

Pos terkait