PALU, MERCUSUAR – Kecintaan terhadap lingkungan harus dapat diwujudkan dengan perilaku menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan. Kecintaan tersebut dapat terwujud jika terbangun kesadaran terkait kebutuhan manusia terhadap kelestarian lingkungan alam sekitarnya.
Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam kegiatan Ngaji Lingkungan yang digelar Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), Majelis Tablig, serta Majelis Kesejahteraan Sosial (Kessos) Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sulteng di Hutan Kota Palu, Minggu (29/11/2020).
“Kegiatan ini merupakan program sinergi lintas majelis dan lembaga di PW Aisyiyah Sulteng,” ujar Wakil Ketua PW Aisyiyah Sulteng, Dr Hajar Anna Patunrangi.
Pada kegiatan Ngaji Lingkungan, LLHPB PW Aisyiyah Sulteng juga membagikan sejumlah bibit tanaman cabai kepada para peserta yang hadir.
Selain itu, dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan Family Gathering anak-anak peserta didik di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Putri Aisyiyah tersebut, turut dikampanyekan gerakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hajar Anna menegaskan bahwa diperlukan upaya bersama untuk dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Apalagi masih banyak kasus kekerasan terjadi justru di lingkungan keluarga.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA), pada bulan September 2020 menunjukkan sebanyak 239 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Provinsi Sulteng. Angka tersebut meningkat signifikan dibanding bulan Februari 2020 sebanyak 67 kasus.
Peningkatan kasus tersebut, katanya Anna, menjadi salah satu perhatian utama Aisyiyah Sulteng sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam perempuan di bawah naungan Muhammadiyah. “Kekerasan terhadap perempuan dan anak, harus kita hilangkan. Pelakunya harus diberikan hukuman yang setimpal,” tegasnya. IEA