PALU, MERCUSUAR – Non Timber Forest Product Exchange Programme (NTFP-EP) Indonesia memberikan pelatihan jurnalistik warga pada 13 orang warga dari Kabupaten Sigi dan Poso yang berada di Lanskap Sungai Lariang.
Manajer Program Green Livelihood Alliance (GLA) Lanskap Lariang Thasia Ginting mengatakan pelatihan jurnalisme warga bertujuan untuk membekali mereka ilmu jurnalistik dasar, agar dapat memantau dan melaporkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Lanskap Lariang.
“Kami melibatkan perwakilan pemuda calon jurnalis warga yang ada di tiga lokasi, yaitu Kulawi, Lembah Pekurehua dan Lembah Bada,” katanya melalui rilis, Minggu (2/9/2018).
Ditambahkannya, pemateri pada kegiatan itu merupakan Direktur Mongabay Indonesia dan Christovel Paino, mantan ketua AJI Gorontalo dan jurnalis senior Mongabay Indonesia, yakni Ridzki P Sigit.
Kegiatan inti pelatihan, yakni pemberian materi, diskusi dan praktek mengenai jurnalisme warga. Materi yang diberikan, diantaranya mencari ide berita, kode etik, teknik menulis, teknik wawancara dan fotografi berita.
Menurut Thasia, agar materi yang disampaikan dapat terserap oleh para peserta, maka penyajiannya disertai dengan praktek dan review bersama.
Selain praktek langsung,, sambungnya, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah disampaikan. “Antusiasme peserta pada pelatihan jurnalistik tingkat dasar ini sangat tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang aktif bertanya serta keaktifan saat praktek berlangsung,” katanya.
Hasil dari pelatihan, diantaranya adalah peserta akan berperan sebagai jurnalis warga. Bahkan peserta berkomitmen untuk membuat satu berita setiap bulan. “Kegiatan terdekat yang akan dilaksanakan adalah menjadi jurnalis warga dalam Festival Lore yang akan dilaksanakan pada 8 hingga 11 November 2018,” tutupnya. AGK/*