Hal itu dikemukakan Wimboh menjawab pertanyaan wartawan Mercusuar di sela-sela kunjungannya ke Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi, Kamis (18/10) siang.
Menurutnya, OJK dan IJK ikut membantu memulihkan kondisi pasca gempa. Dana yang terhimpun sedikitnya Rp 18,5 miliar. Dana itu termasuk untuk membangun 1.000 unit huntara.
“Ini merupakan bentuk kepedulian OJK dan IJK kepada korban gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah. Semoga bantuan ini dapat mempercepat pemulihan pasca gempa,” katanya.
Dijelaskan, s elain Rp18,5 miliar, bantuan juga diserahkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah sebesar Rp1,8 miliar dan Bursa Efek Indonesia Rp1,5 miliar.
Rencananya, pembangunanhunian sementara akan dikerjakan pengembang.
Menurut Wimbo, OJK dan IJK terpanggil untuk melakukan pemulihan agar Kota Palu, Sigi dan Donggala kembali bangkit dan maju.
“Kita ingin agar sumbangan sektor jasa keuangan tetap dilakukan secara sinergi,” katanya.
Kontribusi OJK dan industri jasa keuangan juga dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan penangguhan pembayaran bunga dan pokok terhadap debitur yang terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.
“Kebijakan ini untuk mempermudah masyarakat dan recovery pascagempa,” katanya.
Di Jono Oge, Wimboh dan rombongan disambut puluhan anak di dalam tenda. Mereka menyanyi bersama Wimboh. Kemudian, dilakukan penyerahan bantuan di dalam tenda.MAN