PALU, MERCUSUAR – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah (BPS Sulteng), Simon Sapary menyampaikan Pada Oktober 2024 inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,83.
“Inflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 3,26 persen dengan IHK sebesar 108,75 dan terendah terjadi di Kabupaten Morowali sebesar 1,44 persen dengan IHK sebesar 106,38,” papar Simon saat rilis perkembangan inflasi di Kantor BPS Sulteng, Jumat (1/11/2024).
Simon menjelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sejumlah indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,17 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,17 persen; kelompok transportasi sebesar 0,36 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,23 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,30 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,33 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,34 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekdaprov Sulteng, Rudy Dewanto yang turut hadir dalam rilis inflasi mengapresiasi penyampaian data inflasi dari BPS sehingga membuat pihaknya untuk melakukan langkah meredam inflasi dengan bauran berbagai kebijakan.
“Kami mengapresiasi penyajian data dari BPS Sulteng dan akan kami tindak lanjuti dalam kebijakan, seperti kenaikan inflasi di beberapa daerah di Sulteng untuk bisa disikapi oleh Organisasi Perangkat Daerah,” ujarnya. HAI