PALU, MERCUSUAR – Kepala Sekretariat Iven Tour de Central Celeberst (TdCC) Tahun 2018, Muksin Pakaya memimpin rapat guna mematangkan opening seremony TdCC yang direncanakan dilaksanakan bersama panitia lokal di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.
Menurut Muksin Pakaya, rapat pada kesempatan ini dilaksanakan dengan panitia lokal Kabupaten Banggai, yakni pihak Dinas Prawisata Banggai diwakili Kabid Pemasasaran dan panitia lokal banggai.
“Di mana opening seremony TdCC Tahun 2018 akan di laksanakan di Kota Luwuk tanggal 13 Oktober 2018,” ujar Muksin, Kamis, (9/8/2018).
Ia menyampaikan bahwa opening seremony TdCC tahun lalu dilaksanakan di Palu. Setelah itu, keesokan harinya para pembalap langsung di bawa ke Ampana, Kabupaten Tojo Una – una.
Pada kesempatan itu perwakilan panitia Banggai menyampaikan kesiapannya untuk menyukseskan acara opening seremony tersebut sesuai arahan dari TdCC provinsi. Muksin Pakaya menyenutkan secara ternis dan detail rundown acara tentatif TDdC 2018 agar dapat dipersiapakan akomodasi kelancaran seluruh kegiatan.
“Kegiatan oleh panitia Kabupaten Banggai menuju acara opening seremony demikian juga pembagian tugas mana yang dilaksanakan panitia Banggai dan Provinsi,” jelasnya.
Dengan demikian kata Muksin, perlu koordinasi yang baik antar bidang kepanitiaan, karena suksesnya acara TdCC diawali dengan kesuksesan pelaksanaan opening seremony. Dipenghujung sambutannya, Muksin menyampaikan pesan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dan Sekdaprov, Mohammad Hidayat Lamkarate supaya seluruh panitia tetap kompak dan selalu berkoordinasi dengan baik.
Sebelumnya, Race Direktur TdCC, Dr. Hasan bahwa survei etape 4 jalur TdCC di wilayah Parigi Moutong – Sigi sepanjang 111 lebih ada perubahan garis finish.
“Yang menuju Sigi itu ada perubahan yang sedianya finish di Patung Topeaju Desa Bora, namun setelah suvei tahap kedua ini dilakukan, perubahan tempat finis depan kantor bupati, ujar Dr. Hasan.
Kantor bupati lama yang dimaksud berada di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Dr. Hasan juga mengemukakan, di jalur dari Parmout ke Sigi, tepatnya di wilayah Kebun Kopi masih dalam tahap proses perbaikan, tetapi setelah dikonfirmasi ke pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Palu bahwa jalur itu sebelum pelaksanakan TdCC sudah bisa dilintasi.
Selanjutnya sebut Dr. Hasan, pada etape 5 yang star dari wilayah perbatasan antara Kabupaten Donggala dan Kabupaten Mamuju Utara tepatnya di Desa Watatu dengan jarak kurang lebih 141 kilometer, dinilai jalannya bagus dan menarik, karena terdapat satu stay sprint yang ada di Anjungan Gona Ganti Donggala,
“Menariknya adalah destinsi tersebut menjurus ke wilayah laut sehingga memberikan pemandangan yg sangat indah,” ungkap Dr. Hasan.
Yang kedua katanya, dalam perjalanan menuju Kota Palu pada etape terakhir ini, ada jalur loop, artinya berputar sebanyak 5 kali di dalam kota sebelum masuk finish dan ini memberikan daya tarik tersendiri bagi penonton di Kota Palu. Ketiga adalah rute ini memberikan suguhan tersendiri bahwa 5 putaran dengan jarak tempuh kurang lebih 8,1 kilometer per 1 putaran, memberikan arti penting bagi pembalap karena dalam 5 putaran itu ada 2 sprint yg memeiliki bonus yang sangat tinggi dan ini bagus sekali untuk ditonton bersama. Menurut Dr. Hasan pada prinsipnya dinyatakan Kabupaten Sigi dan Donggala sudah layak. BOB