Orang Tua Murid: Bukan Untuk Operator Sekolah

4

TALISE, MERCUSUAR – Meski Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Taipa, Nurlinda, pada Selasa (26/2/2019) telah meluruskan adanya tudingan dugaan paksaan pemotongan bantuan murid terdampak bencana, ternyata tidak membuat lega bagi sebagian orang tua murid di sekolah itu.

Salah satunya, Bambang H Rasyid Amin, mendatangi kantor redaksi Mercusuar, Jumat (1/3/2019). Maksud kedatangannya sama seperti dilakukan Kepala SDN 7 Taipa, Nurlinda, yakni ingin mengklarifikasi pernyataan salah seorang orang tua murid di media ini yang menyebutkan salah satu SDN di Kelurahan Taipa, mengharuskan para penerima bantuan, memberikan sumbangan ke pihak sekolah.

Menurutnya, memang benar ada rencana pemotongan dana bentuan untuk murid di sekolah itu sebesar Rp 50 ribu per murid penerima bantuan. Namun, kata dia, pemotongan itu berdasarkan kesepakatan bersama dalam pertemuan bersama pihak sekolah pada Senin (25/2/2019) lalu.

Selain itu, ia juga menegaskan, informasi potongan tersebut bukan untuk operator sekolah, melainkan untuk diberikan kepada sebagian murid yang tidak menerima bantuan. Pasalnya, dari 109 murid di sekolah itu, hanya sekira 70 murid yang menerima. Sehingga, sebagian besar orang tua murid tidak keberatan jika ada potongan.

“Jadi, informasi yang disampaikan salah seorang orang tua di koran pada terbitan 26 Februari 2019 itu, tidak benar atau hoaks, yang menyebutkan ada potongan Rp 100 ribu akan diberikan kepada operator sebagai uang capek. Kalau memang tidak menerima adanya potongan, seharusnya disampaikan memang di forum waktu itu. Ini so selesai baru dia bilang lewat koran,” kata Bambang.

Dimana sebelumnya, salah satu yang diklarifikasi oleh Kepsek Nurlinda yakni terkait potongan untuk pengurusan di bank, Nurlinda menyebut Rp50 ribu yang dimaksud itu adalah jumlah minimum saldo di rekening yang tidak bisa ditarik secara keseluruhan, jadi bukan pihaknya yang memotong. 

Kemudian terkait jumlah penerima bantuan, Nurlinda menyebut, jumlah awal penerima bantuan adalah sekitar 79 siswa, tetapi ada sekitar 9 siswa yang bermasalah datanya, sehingga hanya sekitar 70 siswa yang akan menerima. Adapun di sekolah tersebut, ada sekitar 30an sisa yang belum beruntung dan tidak menerima bantuan, karena tidak masuk dalam data.

“Data semua siswa di sekolah ini sudah kami masukkan, tapi nyatanya yang terbaca di sistem hanya sekitar 70 siswa itu,” lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 70 murid penerima bantuan korban bencana di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara dikumpulkan pihak sekolah, Senin (25/2/2019). Dimana dalam rapat tersebut diungkapkan para penerima bantuan diharuskan memberikan sumbangan ke pihak sekolah. AMR

 

 

Pos terkait