TANAMODINDI, MERCUSUAR-Kota Palu tahun ini kembali lolos tahapan final penghargaan pembangunan daerah (PPD) tingkat nasional. Keberhasilan Kota Palu lolos ke final, merupakan yang ke empat kali secara berturut-turut sejak tahun 2017 lalu.
Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Palu, Ibnu Mundzir, mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan sejarah baru bagi Kota Palu.
“Ini untuk keempat kalinya secara berturut turut sejak tahun 2017-2020, pemerintah kota palu, lolos ketahap final PPD. Penghargaan ini sebelumnya bernama Anugerah Pangripta Nusantara, yang dilaksanakan oleh kementrian Bappenas RI, sebagai ajang penghargaan perencanaan terbaik tingkat nasional. Penghargaan diikuti seluruh pemerintah daerah, yaitu 98 pemerintah kota, 416 pemerintahan kabupaten dan 34 pemerintahan provinsi. Tahun 2018, Palu juara satu nasional,” kata Ibnu, Jumat (3/4/2020).
Tahun 2020 lanjut Ibnu, pelaksanaan PPD menggunakan sistem baru dengan menerapkan anjuran social and physical distancting.
“Biasanya seluruh peserta yang lolos ke babak final diundang untuk presentase di Bappenas. Kali ini menggunakan sistem zoom cloud meeting, yaitu aplikasi pertemuan yang berbasis internet,” terang Ibnu.
Kota Palu mendapat alokasi waktu pada hari Jumat, 3 April 2020, memaparkan inovasi perencanaan pembangunan.
“paparan, pemutaran video dan tanya jawab berlangsung selama seratus menit seputar inovasi perencanaan pembangunan dengan video conference atau zoom cloud meeting system,” katanya.
Kepala Bappeda Kota Palu, Arfan, membagi pemaparan menjadi lima kerangka, yaitu profil Kota Palu, aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen, proses penyusunan dokumen RKPD serta aspek inovasi.
Dalam paparannya, Kepala Bappeda banyak memberikan pendalaman tentang capaian positif pemerintah kota palu, khususnya dalam 11 aspek pencapaian pembangunan, seperti pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, jumlah pengangguran, kemiskinan, indeks pembangunan manusia, gini ratio, dan inflasi.
“Hampir keseluruhan indikator menunjukan hasil yang menggembirakan, kecuali beberapa hal, yang mengalami pelabanan, namun hal itu masih bisa dimaklumi sebagai akses suatu daerah yang baru setahun tertimpa bencana” ungkap Arfan.
Khusus inovasi, pemerintah Kota Palu, pada PPD kali ini mengangkat Puskesmas Nomoni sebagai inovasi daerah. Hal ini didasarkan kontribusi nyata Puskesmas Nomoni dalam penekanan angka morbilitas masyarakat serta peningkatan umur harapan hidup di Kota Palu.
Disamping peran Puskesmas Nomoni, juga dipaparkan peran para kader dalam tahap tanggap darurat pada saat bencana alam terjadi pada 28 September 2018, dimana pada 157 shalter dan 22 huntara, kelompok para kader tersebut terlibat dalam proses trauma healing, bersama para NGO yang turun di tempat pengungsian.
bahkan tidak sampai disitu saja, sebagai sebuah inovasi, peran para kader Puskesmas Nomoni, juga terlibat dalam berbagai program livelyhood untuk recovery ekonomi rumah tangga para penyintas.
“Semuanya digerakkan dengan berbasis keswadayaan masyarakat,” terangnya.
Seperti biasa, PPD 2020 metodologi penilaiannya menggunakan multiple assesment, collective scoring dan expert involvent.
“Bappeda Kota Palu, mengharapkan hasil yang terbaik. Karena itu, kami mengharapkan bantuan doa dari warga Kota Palu, semoga bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” pungkasnya. TMU/*