Palu Empat Tahun Berturut-turut Lolos Final PPD

  • Whatsapp
WhatsApp Image 2020-04-03 at 16.58.03 (1)

TANAMODINDI, MERCUSUAR-Kota Palu tahun ini kembali lolos tahapan final penghargaan pembangunan daerah (PPD) tingkat nasional. Keberhasilan Kota Palu lolos ke final, merupakan yang ke empat kali secara berturut-turut sejak tahun 2017 lalu.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Palu, Ibnu Mundzir, mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan sejarah baru bagi Kota Palu.

“Ini untuk keempat kalinya secara berturut turut sejak tahun 2017-2020, pemerintah kota palu, lolos ketahap final PPD. Penghargaan ini sebelumnya bernama Anugerah Pangripta Nusantara, yang dilaksanakan oleh kementrian Bappenas RI, sebagai ajang penghargaan perencanaan terbaik tingkat nasional. Penghargaan diikuti seluruh pemerintah daerah, yaitu 98 pemerintah kota, 416 pemerintahan kabupaten dan 34 pemerintahan provinsi. Tahun 2018, Palu juara satu nasional,” kata Ibnu, Jumat (3/4/2020).

Tahun 2020 lanjut Ibnu, pelaksanaan PPD menggunakan sistem baru dengan menerapkan anjuran social and physical distancting.

“Biasanya seluruh peserta yang lolos ke babak final diundang untuk presentase di Bappenas. Kali ini menggunakan sistem zoom cloud meeting, yaitu aplikasi pertemuan yang berbasis internet,” terang Ibnu.

Kota Palu mendapat alokasi waktu pada hari Jumat, 3 April 2020, memaparkan inovasi perencanaan pembangunan.

“paparan, pemutaran video dan tanya jawab berlangsung selama seratus menit seputar inovasi perencanaan pembangunan dengan video conference atau zoom cloud meeting system,” katanya.

Kepala Bappeda Kota Palu, Arfan, membagi pemaparan menjadi lima kerangka, yaitu profil Kota Palu, aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen, proses penyusunan dokumen RKPD serta aspek inovasi.

Dalam paparannya, Kepala Bappeda banyak memberikan pendalaman tentang capaian positif pemerintah kota palu, khususnya dalam 11 aspek pencapaian pembangunan, seperti pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, jumlah pengangguran, kemiskinan, indeks pembangunan manusia, gini ratio, dan inflasi.

“Hampir keseluruhan indikator menunjukan hasil yang menggembirakan, kecuali beberapa hal, yang mengalami pelabanan, namun hal itu masih bisa dimaklumi sebagai akses suatu daerah yang baru setahun tertimpa bencana” ungkap Arfan.

Baca Juga