“Palu yang Anu”, Hadirkan 40 Esai Tentang Palu

PALU, MERCUSUAR – Komunitas Nemu Buku Palu resmi meluncurkan buku berjudul “Palu yang Anu: Denyut Kota di Esai Warga” di Aula Dinas Pertanian Provinsi Sulteng, Sabtu (15/11/2025) malam. Buku setebal 260 halaman ini memuat 40 esai dari penulis dengan latar belakang beragam. Seluruh tulisan merekam kegelisahan warga terkait persoalan kota Palu, mulai dari lingkungan, transportasi, kesehatan mental, parkir, kopi, hingga tambang dan sampah. Proses penyusunan naskah hingga penerbitan berlangsung sekitar empat bulan.

Pengelola Nemu Buku yang juga salah seorang editor buku tersebut, Neni Muhidin, menjelaskan, antusiasme kontributor cukup tinggi.

“Ada 65 orang mendaftar, tetapi setelah seleksi hanya 40 tulisan yang diterbitkan,” ujarnya.

Menurut Neni, pemilihan kata “anu” dalam judul dilakukan secara sengaja.

“ Kata ‘anu’ biasa dipakai ketika kita tidak bisa menjelaskan sesuatu. Di buku ini, kata itu menjadi satir, untuk menggambarkan banyak persoalan kota yang tidak selesai,” katanya.

Salah seorang penulis, Arman Seli, menilai buku ini penting sebagai ruang bagi warga untuk menyuarakan pandangannya. Ia menulis esai berjudul Semesta Selena, yang menyoroti hubungan adat dan kelestarian alam.

“Senang bisa terlibat. Buku ini memberi ruang bagi warga untuk menulis tentang kota mereka sendiri,” ujarnya.

Penerbitan buku ini merupakan kerja sama antara Nemu Buku Palu dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peluncuran buku juga diisi dengan pembacaan esai dari beberapa penulis, seperti Minnie Rivai dan Moh. Herianto, serta Vino Putra. */JEF

Pos terkait