TIPO, MERCUSUAR -Pasar murah menjadi salah satu implementasi dari gerakan stabilisasi pangan di tengah tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Pasar Murah ini memberikan prioritas utama untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu di Tahun 2023 bakal menggelar operasi pasar murah sebanyak 12 kali atau setiap bulan di delapan Kecamatan se Kota Palu, Kegiatan ini sebagai salah satu upaya menekan laju inflasi terutama sembilan bahan kebutuhan pokok atau sembako.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu, Zulkifli, Senin (26/12/2022).
Menurut Zulkifli pada tahun 2022 ini operasi pasar murah dilaksanakan telah rutin namun baru di bulan Desember ini kita berikan subsidi Rp.2.500 per kupon untuk kebutuhan sembako secara serentak di delapan titik dari tanggal 12 sampai 24 Desember 2022, katanya.
Dia menyebut, beberapa jenis sembako yang tersedia dalam operasi ini seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan telur. Sembako dijual dengan harga lebih murah atau dibawah harga pasar.
Zulkifli menerangkan, kegiatan operasi pasar murah sebagai bagian dari upaya Pemkot Palu dalam menekan laju inflasi yang terjadi belakangan ini. “Kegiatan ini diharapkan bisa membantu masyarakat kita di tengah inflasi yang terjadi,” ujarnya.
Selain itu, Anggaran subsidi pasar murah diperoleh dari bantuan DID (Dana Insentif Daerah) atas reward yang berhasil menekan Inflasi sebesar Rp 11 miliar, untuk itulah Pemkot kucurkan pada subsidi bahan pokok.
Dia menegaskan, kupon subsidi diserahkan ke pihak kelurahan.Hal itu dilakukan guna meminimalisir terjadinya penimbunan barang kebutuhan pokok yang merugikan masyarakat umum. ” Jangan sampai ada pendoublean pembelian. Sistem kami sudah mengatur, jadi kalau ada pendoublean langsung terdeteksi,” tegasnya.
Ia menambahkan, animo masyarakat mengikuti operasi pasar murah cukup tinggi. Kegiatan ini akan berlanjut tahun 2023 jika laju inflasi masih tinggi,dan karena dana DID kita masih ada maka dilanjutkan tahun depan.
“Kita sangat mengharapkan tahun depan ini menjadi kegiatan rutin jika laju inflasi tetap seperti ini, ” tutupnya.ABS