LERE, MERCUSUAR – Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah mengatakan, pascapenangkapan lima orang anggota jaringan terorisme Jemaah Islamiyah (JI), pihaknya menginstruksikan kepada seluruh jajaran, untuk memperketat penjagaan di pintu masuk Markas Komando (Mako), demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Bukan itu saja, lanjut Barliansyah, dirinya juga meminta agar seluruh personel meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika sedang melaksanakan tugas di lapangan.
“Sejauh ini dari laporan yang masuk, situasi dan kondisi di Kota Palu masih kondusif, untuk itu saya meminta seluruh personel, mari kita meningkatkan kewaspadaan jangan sampai lengah,” jelasnya.
Kapolres juga mengimbau peran serta masyarakat, agar segera melaporkan ke kepolisian terdekat, ketika melihat keberadaan gerak-gerik orang mencurigakan.
“Masyarakat juga kita imbau untuk bekerjasama membantu kepolisian, dengan segera melaporkan jika ada orang mencurigakan,”ujarnya.
Sebelumnya, terkait operasi yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, di wilayah Kabupaten Sigi dan Kota Palu, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari membenarkan adanya operasi penggeledahan dan penangkapan yang terhadap lima orang terduga anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang dilakukan oleh Densus 88.
“Benar, Densus 88 AT Polri dibantu Polda Sulteng mengamankan 5 orang terduga teroris,” ungkapnya, Jumat (17/3/2023).
Sugeng mengatakan, yang diamankan sebanyak lima orang, yakni empat orang asal Kota Palu masing-masing AF (41), MA (42), KB (52), ZA dan seorang warga Sigi, RA (46).
“Kelimanya saat ini diamankan Densus 88 Polri untuk dilakukan pendalaman,” jelasnya.
Dia melanjutkan, dari operasi yang dilakukan Densus tersebut diamankan sejumlah barang bukti, belasan buku kajian, tiga bundel dokumen, sebilah parang, lima pisau lempar, pisau lipat, teleskop, busur panah, sejumlah senjata yang mirip senjata rakitan.
Dengan operasi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melakukan aktifitas seperti biasanya. Dengan ditangkapnya lima orang terduga teroris, menandakan masih ada oknum masyarakat yang tidak menginginkan pembangunan di Provinsi Sulawesi Tengah berjalan lancar, aman dan kondusif. AMR