Paskas Salurkan 48 Ton Beras ke 178 Pesantren

IMG-20210316-WA0072

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah terpilih, Rusdy Mastura menghadiri Gerakan Infaq Beras yang dilakukan oleh Pasukan Amal Sholeh (Paskas), di Jalan Setia Budi, Lorong Merdeka Nomor 1, Kota Palu, Selasa (16/3/2021). 

Pada kesempatan itu Paskas akan menyalurkan beras sebanyak 48 ton di Sulteng, untuk 178 pondok pesantren dan 12.500 santri. 

Komandan Paskas Sulteng, Sahruddin mengisahkan, awal mula gerakan infaq beras ini, dari Kota Pontianak pada Agustus 2018 silam. Menurutnya, gerakan ini bermula dari Rp25.000 dan 385 kilogram beras pada dua pondok pesantren, kemudian 600 ton dan sampai November dapat 1 ton. 

“Kami sampai hari ini kami terus bergerak dan mencapai 48 ton dan 12 500 santri di Sulteng,” ungkap Sahruddin. 

Ia melanjutkan, sampai hari ini sudah 48 ton beras, di mana Paskas menyalurkan di Kota Palu, Kabupaten Poso, Tojo Unauna, Morowali dan Morowali Utara (Morut). Sementara yang belum tersentuh Kabupaten Banggai, Tolitoli, Buol, dan sebagian ke Pasangkayu. 

Ia berharap dukungan pemerintah, sebab kata dia, Islam mengajarkan supaya berjamaah saling membantu. Sahruddin mengaku bersyukur, Rusdy Mastura ikut dalam gerakan ini sejak lama. Semoga dengan kebijakan ini, bisa membantu Paskas mencapai target. 

Paskas ungkap dia, sudah menyuplai 1 ton beras di salah satu pesantren. Dengan harapan melalui gerakan ini, biaya masuk pesantren lebih murah. 

“Selain itu juga gerakan ini membantu kaum dhuafa dan fakir miskin,” jelas Sahruddin 

Dia menambahkan, saat ini ada sekitar 20 pesantren yang menunggu antrian untuk penyaluran dan dibutuhkan sekira 15 ton beras. Oleh sebab itu, ia berharap dapat bersinergi dengan pemerintah, dengan harapan ke depan gerakan mereka bisa mencapai target 165 ton. 

Sementara itu, Rusdy Mastura mengaku, gerakan ini mengingatkannya kepada Rasulullah SAW yang sering bersedekah kepada sesama manusia, bahkan termasuk kaum Yahudi. Kata dia, banyak teladan yang diambil dari Rasulullah. 

Ia mengajak supaya umat muslim membangun nilai – nilai Islam. Jika nilai – nilai Islam dihidupkan di Indonesia, khususnya di Sulteng, maka akan negeri ini menjadi negeri Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbhun ghaffur, yakni negeri yang baik dengan Rabb Yang Maha Pengampun. BOB

Pos terkait