PALU, MERCUSUAR – PAUD/TK Pembina Palu Utara menjadi salah satu sekolah di Kota Palu yang akan menjadi percontohan dalam hal kurasi kurikulum kontekstual. Untuk mempersiapkan diri menjadi sekolah percontohan, guru-guru di sekolah tersebut, bersama guru-guru dari SDN 3 Palu, mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) model kurasi kurikulum kontekstual di satuan pendidikan dengan muatan pendidikan anti terorisme, yang berlangsung pada 29 Juni hingga 2 Juli 2021, di PAUD/TK Pembina Palu Utara.
Bimtek ini menghadirkan tim pengembang dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud, Sisca Nurul Fadila. Kepala TK Bunga Bangsa yang juga dosen di Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, mendampingi para guru-guru peserta bimtek, untuk menganalisis kebutuhan apa yang mendesak di sekolah dan bisa diajarkan kepada peserta didik.
“Misalnya kurikulum anti terorisme, kurikulum kemaritiman, kurikulum anti narkoba, kurikulum kebencanaan, kurikulum ekonomi kreatif, dan masih banyak lagi. Tinggal guru-guru yang akan menganalisa, mau diarahkan kemana konteks kurikulum yang akan digunakan,” jelas Kepala PAUD?TK Pembina Palu Utara, Sri Mawarni, Kamis (1/7/2021).
Menurut Sri, dari hasil analisa selama bimtek, kurikulum yang dibutuhkan oleh PAUD/TK Pembina Palu Utara, mencakup kurikulum anti narkoba dan anti terorisme. Pihaknya juga memasukkan kurikulum kebencanaan dan kemaritiman, namun dalam konteks yang sesuai dengan tema yang dipelajari anak.
“Misalnya tema rekreasi masuk kurikulum kemaritiman, di mana anak belajar tentang laut, dengan mengunjungi dan beraktivitas di pantai,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi, menanggapi pelaksanaan bimtek tersebut mengatakan, elemen kependidikan di sekolah, seperti kepala sekolah maupun guru-guru, baik SD maupun TK, sudah mendapatkan ilmu yang dapat mengembangkan pendidikan di TK maupun di SD. Hasil analisa terhadap kebutuhan kurikulum ini kata dia, bisa diterapkan ke sekolah dan dirinya yakin pasti akan berkembang dengan baik.
“Sekolah yang sudah mengikuti bimtek, nantinya bisa menularkan ilmunya ke satuan pendidikan sederajat lainnya yang ada di Kota Palu. Jadi, dipermantap dulu pengetahuan di internal, baru bisa berbagi ke yang lainnya,” ujar Ansyar.
Ansyar juga menegaskan, jika sekolah membuat sendiri analisis kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolahnya, maka tidak akan ada copy paste kurikulum dengan sekolah yang lainnya. JEF