Pekerja Tertimbun Longsor di Poboya, Satu Meninggal Dunia

POBOYA, MERCUSUAR – Lima warga yang bekerja sebagai buruh sekop pasir, tertimbun longsoran di lokasi tambang Kelurahan Poboya. Satu dari lima buruh tersebut, dikabarkan meninggal dunia.

Informasi yang diperoleh, kelima buruh itu sedang mengisi material ke sebuah mobil truk, pada Rabu (30/8/2023) sekira pukul 21.00 wita, di lokasi tambang Vatutempa, Kelurahan Poboya, lalu tiba-tiba terjadi longsoran yang menyebabkan seorang pekerja berinisial SC meninggal dunia, sementara pekerja lainnya HA dan FD mengalami luka-luka, sedangkan Yo dan IT selamat dari insiden itu. 

Korban meninggal dunia IT pun langsung dipamggil ke Polresta Palu untuk dimintai keterangan.

Korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sementara dua korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke RS Dr.Sindhu Trisno (Rumkit).

Kapolsek Palu Timur, AKP Stevanus Sanam yang dikonfirmasi via WhatsApp mengenai peristiwa itu, membenarkan adanya kejadian itu, namun penanganannya di Polresta Palu.

“Info kejadian tadi mlm pak,  polresta yg tangani pak,” tulis kapolsek, melalui chat WhatsApp, Kamis (31/8/2023).

Sementara, Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah membenarkan adanya peristiwa itu, para korban baru berhasil dievakuasi pada Kamis dini hari, kemudian korban terluka dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara korban meninggal dunia dievakuasi ke RS Bhayangkara.

Menurut kapolresta, dari hasil analisa sementara, para pekerja itu merupakan penambang dari sekian banyak penambang yang diberikan kesempatan oleh perusahaan PT. CPM untuk menambang di lokasi yang telah ditentukan, sebagai hasil kesepakatan dan bentuk kontribusi perusahaan terhadap para penambang rakyat, namun para penambangan secara umum tidak menggunakan peralatan standar penambangan, sehingga sangat berisiko besar mengalami kecelakaan kerja.

“Seperti kejadian longsor ini, tentunya hal-hal seperti ini, kita tidak harapkan terjadi, apalagi sampai ada korban jiwa,” jelas kapolresta. AMR

Pos terkait