Pelajar Terlibat Geng Motor, Disdikbud Palu Serahkan Pembinaan ke Sekolah

LERE, MERCUSUAR – Kasus pelajar terlibat geng motor yang marak terjadi, membuat pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu mengambil tindakan langsung, dengan menyerahkan pembinaan para pelajar ke sekolah masing-masing. 

Sebelumnya, Polresta Kota Palu mengamankan 96 orang yang diduga geng motor. Dari 96 orang yang diamankan tersebut, 79 di antaranya berstatus pelajar di Kota Palu. 

Dengan adanya kasus tersebut, maka pihak Disdikbud Kota Palu langsung mengimbau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Palu, untuk mengecek sejumlah pelajarnya yang terlibat. Setelah itu, mereka diminta untuk bersama orang tua siswa untuk memberikan pembinaan secara maksimal. 

“Terus terang kami memang sudah mendengar masalah tersebut. Makanya kami langsung mengimbau pihak MKKS, untuk bisa mengunjungi langsung Polresta Palu, agar mereka bisa melihat apakah ada siswa mereka atau tidak. Jika ada, mereka harus memanggil orang tua masing-masing, untuk memberikan pembinaan kepada anak tersebut,” kata Kepala Bidang SMP Disdikbud Kota Palu, Erwin, Senin (15/1/2024).

Menurutnya, memang masalah itu bukan menyangkut sekolah, karena kejadian pada saat libur atau tidak sekolah. Walaupun begitu, pihaknya tetap mengambil langkah cepat untuk memberikan pembinaan, agar ke depannya tidak ada lagi para pelajar yang terlibat dalam hal negatif seperti itu. 

“Kami juga menyayangkan kepada pihak Kepolisian dalam memberikan rilis dengan mencantumkan nama sekolah, sebab dengan mencantumkan nama sekolah, bisa memberikan dampak psikologis kepada pelajar lainnya yang sekolah di tempat tersebut. Tidak semua pelajar yang memiliki kelakuan seperti itu,” terangnya. 

Padahal sebelumnya, pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pembinaan secara maksimal kepada para pelajar di Kota Palu. Mereka sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, yang di dalamnya banyak terdapat pembelajaran anti kekerasan. Selain itu, Pemerintah Kota Palu juga sudah membuat program Jumat Berimtak. 

“Kami juga memberikan imbauan kepada seluruh sekolah, untuk bisa kembali memaksimalkan pembinaan kepada para pelajarnya, sehingga mereka tidak lagi mengikuti berbagai geng-geng yang dapat meresahkan masyarakat. Pembinaan itu hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah bersama orang tua masing-masing,” tutupnya. UTM

Pos terkait