Pelatihan Olahan Cokelat, Lapas Perempuan Palu Dorong Kemandirian Warga Binaan

Lapas Perempuan Kelas III Palu terus memperkuat program pembinaan berbasis kewirausahaan bagi warga binaan. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan vokasional pengolahan cokelat, Kamis (27/11/2025). FOTO: DOK LPP PALU

PETOBO, MERCUSUAR – Lapas Perempuan Kelas III Palu terus memperkuatprogram pembinaan berbasis kewirausahaan bagi warga binaan. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan vokasional pengolahan cokelat, Kamis (27/11/2025) yang akan berlangsung selama dua hari, bekerja sama dengan Koperasi Farmtisan Lestari Berjaya dan mendapat dukungan dari Bank Sulteng.

Pelatihan yang dibuka di Aula Lapas Perempuan Palu ini diikuti oleh 15 warga binaan terpilih, yang dinilai memiliki semangat dan minat untuk mengembangkan keterampilan sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat.

Kalapas Perempuan Palu, Yoesiana menyampaikan, pelatihan ini bukan hanya membekali keterampilan, namun juga menumbuhkan mental wirausaha sebagai modal awal perubahan diri.

Ia berharap, produk coklat yang dihasilkan ke depan semakinbervariasi dan menarik bagi masyarakat.
“Semoga keterampilan ini terus diasah dan berkelanjutan, sehingga memberikan kontribusi positif bagi mereka setelahbebas nanti,” ungkap Kalapas.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan dalam sambutannya berpesan agar seluruh peserta mengikuti pelatihan secara maksimal.

“Ikuti kegiatan dengan baik, pasti ada manfaat yang didapatkan. Keterampilan ini akan menjadi modal berharga untuk memulai kehidupan yang lebih mandiri dan terhormat setelah bebas,” tegasnya.

Pelatihan dipandu langsung oleh instruktur dari Farmtisan Lestari Berjaya, Fatima Iskandar, yang memberikan materi dan praktik olahan coklat bernilai jual. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan produk yang menarik.
Fatima mengaku bangga dengan semangat belajar para peserta selama kegiatan berlangsung.

“Saya berharap setelah pelatihan ini, mereka bisa membuka usaha sendiri sebagai bekal masa depan,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi tingginya antusias warga binaan dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

Perwakilan Bank Sulteng, yaitu Pemimpin Divisi Umum, Untung, turut hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pembinaan kemandirian ekonomi bagi warga binaan.

Di penghujung kegiatan, dilakukan penyerahan tanda peserta bagi warga binaan. Para peserta menyampaikan rasa senang dan berharap dapat terus mengikuti pelatihan serupa untuk memperluas kemampuan.

Melalui kegiatan ini, Lapas Perempuan Palu menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang produktif dan berdampak jangka panjang, tidak hanya selama mereka menjalani masa hukuman, namun juga sebagai persiapan menuju kehidupan yang lebih baik dan mandiri.

Program ini juga sejalan dengan program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang mendorong lahirnya produk-produk UMKM hasil karya warga binaan, sebagai bentuk pemberdayaan dan peningkatan nilai ekonomi agar warga binaan mampu berkontribusi dalam pembangunan setelah kembali ke masyarakat. TIN

Pos terkait