LERE, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulteng, menggelar Lokakarya, dalam rangka
memperingati Hardiknas 2024, di salah satu hotel di Palu, Sabtu (4/5/2024). Kegiatan tersebut,
dirangkaikan dengan peluncuran PPDB SMA online, dan peluncuran pemagangan siswa SMK ke
Jepang.
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Sulteng yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulteng,
Novalina, yang dihadiri ratusan kepala SMA/SMK dari kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng, Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah se-Sulteng, serta sejumlah pejabat di lingkungan Disdik
Sulteng.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati V Widarrusliana mengatakan, lokakarya
pendidikan mengusung tema “Transformasi Sumber Daya Manusia Unggul Tahun 2045”. Ada berbagai
masalah Pendidikan yang masih menjadi perhatian khusus pemerintah provinsi khususnya Disdik
Sulteng.
“Perlu diketahui bersama, masih Relatif tingginya, jumlah ruang kelas dalam kondisi kategori rusak
sedang dan berat. Kemudian masih terdapat kesenjangan para guru berkualitas pada sekolah-sekolah
swasta. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan rekrutmen PPPK guru, di mana sesuai aturan perundangan
ASN wajib menginduk ke sekolah negeri,” jelas Yudiawati, Sabtu (4/5/2024).
Selain itu, kurangnya guru yang berlatar belakang Pendidikan yang luar biasa di provinsi Sulteng,
kurangnya guru kompetensi produksi di satuan SMK. Olehnya itu indeks Literasi dan Numerasi peserta
didik SMA dan SMK di Sulteng masih harus ditingkatkan.
“Lulusan SMK masih dianggap penyumbang pengangguran yang signifikan di wilayah Sulteng, program
Pendidikan gratis belum sepenuhnya menjawab indeks tingkat angka partisipasi sekolah di Sulteng,”
terangnya.
Pihaknya mengatakan, sesuai dengan isu-isu strategis ini, maka Disdik Sulteng melakukan langkah-
langkah yang dapat menjawab, sehingga dirumuskan dalam program prioritas antara lain. Bantuan
seragam dan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.
“Kemudian peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan melalui kegiatan kolaborasi mitra
kerja sektor pendidikan yakni BPMP dan BGP Provinsi Sulteng, optimalisasi pemutakhiran data sarana
dan prasarana satuan Pendidikan pada Dapodik secara berkala,” ujarnya.
Selain itu, kata Yudiawati, pemberian BOS daerah sejak tahun 2023, memenuhi kebutuhan tenaga
pendidik dengan mengusulkan seluruh guru honorer dengan jumlah 5.390 orang menjadi guru PPPK
(P3K).
“Maka terangkat guru honorer menjadi guru PPPK, kurang lebih 3.275 orang dari guru honorer 5.390
orang, dan tahun ini kami akan rekrut kembali 2.115 orang tenaga honorer menjadi tenaga PPPK. Insya
allah 2.115 guru honorer lulus menjadi guru PPPK, maka di tahun 2025 tidak ada lagi guru honorer
semua sudah menjadi guru PPPK,” ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya pendidikan vokasi keberadaanya cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah
provinsi, dan mendapat respon dari Kemendikbud Ristek RI terkait dengan Pendidikan vokasi.
“Insya allah di tahun ini akan ada 6 SMK di Sulteng yang sudah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
di Provinsi Sulteng,” ujarnya. UTM