PALU, MERCUSUAR – Proyek pembangunan jembatan gantung Desa Tongoa, Kecamatan Palolo, Sigi hingga saat ini belum rampung.
Berdasarkan kontrak, proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2018 pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XIV Palu sebesar Rp1,79 miliar itu, dikerjakan oleh CV Karsa Membangun. Proyek itu mulai dikerjakan pada 3 Agustus 2018 dengan waktu 150 hari kelender.
Pantauan Media ini pada awal Maret 2019, proyek itu masih dikerjakan oleh kontraktor, padahal seharusnya tidak boleh karena telah berakhir batas kontrak.
“Silahkan lihat sendiri saja kondisi jembatannya. Belum sampai 100 persen,” kata Anto, salah seorang warga yang tengah melintas di desa itu pada Media ini, Jumat (1/3/2019).
Ia mengaku heran dengan masih dikerjakannya jembatan tersebut oleh kontraktor, padahal harusnya pekerjaan telah dihentikan kartena kontrak telah berakhir. “Harusnya kontraktornya diputus kontraknya. Tapi sampai sekarang masih bekerja,” tutur Anto.
“Pengerjaan pembangunan jembatan ini harus ditunjua ulang,” tutupnya menyambung.
BPJN XIV MASIH BUNGKAM
Kepala BPJN XIV Palu Ir A Satriyo Utomo M.Eng.Sc yang dikonfirmasi via nomor kontak WhatsApp (WA) 08161961XXX pada Jumat (1/3/2019) belum memberikan tanggapan ihwal dugaan mangkraknya proyek tersebut.
Demikiam Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BPJN Rahmudin yang dikonfirmasi via kontak WA 081245939XXX di waktu yang sama belum juga memberikan tanggapan mengenai pekerjaan itu.
Diketahui, pembangunan jembatan gantung Desa Tongoa, Kecamatan Palolo ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, Selasa (21/8/2018).
Turut hadir pada kegiatan itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Muhidin M Said; Ketua DPRD Kabupaten Sigi, Moh Rizal Intjenae dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XIV Palu, A Satriyo Utomo.
Bupati Sigi mengatakan jembatan itu akan menghubungkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Nokilalaki dan Kecamatan Palolo. Mengingat selama ini dua kecamatan itu hanya dihubungkan oleh jembatan darurat dari kayu. BOB