Pembangunan Lokasi Budidaya Sapi di Buol Rampung

images

BUOL, MERCUSUAR – Pembangunan sarana dan prasarana untuk lokasi budidaya peternakan sapi di Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol, yang dianggarkan dari APBD Buol tahun 2018 senilai Rp25.745.652.000,  rampung 100 persen.

Demikian penanaman ruput gajah yang merupakan pakan utama ternak tersebut juga sudah selesai ditanam, bahkan saat ini sudah siap panen.

Pembangunan sarana dan prasarana dan penanaman rumput gajah itu untuk mendukung Program one man–one cow (satu orang, satu ekor sapi) yang merupakan program unggulan Pemkab Buol. Tujuannya memotivasi masyarakat untuk mengembangkan populasi budidaya sapi, serta cita-cita Kabupaten Buol menjadi daerah swasembada daging sapi terbesar di Sulteng.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buol, Ir H Usman Hasan M.Si  menjelaskan lokasi budidaya peternakan sapi tersebut terletak diatas areal seluas 119,28 hektare, dimana 110 hektare diantaranya areal tanaman rumput gajah sedang 9,28 hektare untuk pembangunan sarana fisik lainnya.

“Artinya, program ini tujuannya sangat baik agar masyarakat bisa termotivasi bagaimana mengembangkan usaha ternak yang baik  dan bisa meningkatkan tarap hidupnya lebih sejahterah,” ujarnya yang  didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Sumiati Djafar SP pada wartawan Media ini saat ditemui di ruangannya.          

Jenis sapi yang dipersiapkan untuk dibudidayakan pada lokasi tersebut, antara lain jenis bibit paranakan sapi Ongol yang berasal dari Kementerian Pertanian sebanyak 100 ekor dan jenis sapi lokal khusus pengadaan Pemkab Buol yang bersumber dari APBD sebanyak 765 ekor.

Selain itu, juga jenis sapi lokal yang dibebankan  pada PNS  di lingkungan Pemkab Buol sesuai jenjang eselon termasuk staf, untuk pejabat Eselon II empat ekor, Eselon III tiga ekor, Eselon IV dua ekor dan staf satu ekor sapi.

Jika dihitung secara keseluruhan, jumlah sapi yang akan dipelihara dan dikembangbiakan di lokasi eks KTM Kecamatan Tiloan itu dapat mencapai ribuan ekor.

“Khusus bibit sapi paranakan Sapi Ongol dari Kementerian Pertanian sampai saat ini belum didatangkan ke Buol. Bibit sapi tersebut akan didatangkan setelah selesai dilakukan verifikasi dari tim Kementerian Pertanian. Dan dalam waktu dekat ini akan dilakukan verifikasi  tentang kesiapan di lapangan,” ujar Usman.

Pemeliharaan sapi yang akan dibudidayakan pada lokasi yang disebut Miniranch akan terus dilakukan terutama masalah kesehatannya, serta bagaimana meningkatkan angka kelahiranya agar bisa berkembang biak lebih produktif.

Sementara PPK Sumiati Djafar menambahkan bahwa anggaran Rp25.745.652.000 selain dialokasikan untuk biaya  penanaman rumput gajah, juga untuk pembangunan  sarana dan prasarana fisik lainnya,  antara lain kandang pembibitan, gudang pakan, gedung UPT, rehabilitasi bangunan mini laboratorium, rehabilitasi bangunan serbaguna  dan bangunan handling yard.

Selain itu, lanjut Sumiati, juga telah selesai dibuat bangunan shelter dan pembuatan kolam desain fektan (sterilisasi), serta jaringan air bersih sebanyak 16 bak dan embung.

Ditambhkannya, tanaman hijau untuk makanan ternak (HMT) yang dikembangkan terdiri dari enam varitas, yaitu rumput potong, legum potong legum turi, legum gamal legum lamtoro, rumput gajah, aksonofus,pas fhalum, desmantus dan siratro.

“Pembangunan sarana dan prasarana pendukung dan fasilitas lainnya serta enam jenis varitas tanaman hijau tersebut, sangat penting guna menunjang kesehatan ternak agar bisa berkembang biak dengan baik, demi suksesnya program one one cow yang merupakan program unggulan Pemkab Buol. Diharapkan sarana dan prasarana yang telah dibangun ini dapat terjaga dan terpelihara dengan baik, demi kemajuan program tersebut,” tutup Sumiati. SUL         

 

Pos terkait