BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sulteng mulai dibangun kembali diterjang pascatsunami pada 28 September 2018 lalu. Markas Ditpolairud yang terletak di Desa Laiba, Kecamatan Wani, Kabupaten Donggala ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp22 miliar.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto bersama, kepala Biro Logistik (karolog), Kombes Pol Edward E Tamboto selaku kuasa pengguna anggaran (KPA), Wakapolda Kombes Pol Setyo Boedi Harso Mampoeni dan petugas pelaksana proyek meletakan batu pertama di lokasi pembangunan tanda dimulainya pembangunan markas, yang juga dihadiri Kepala Desa Laiba serta Pejabat Utama Polda Sulteng, Kamis (11/7/2019).
Menurut Kepala Biro Logistik Polda Sulteng Kombes Pol Edward E. Tamboto selaku Kuasa pengguna anggaran mengatakan , pembangunan Mako Dit Polair Polda Sulteng ini sudah melalui tender dengan sumber anggaran berasal dari APBN yang tertuang dalam DIPA Biro Logistik dan surat perjanjian (kontrak) antara Biro Logistik Polda Sulteng dengan PT. Teknik Konstruksindo Perkasa. Dimana anggaran pembangunan mencapai 22 miliar lebih.
Selain pembangunan mako juga di tahun 2019 ini akan dikerjakan pembangunan dermaga Ditpolair dengan anggran sebesar 6 Miliar lebih. Dermaga ini rusak parah akibat diterjang tsunami.
Sementara itu, Kapolda Sulteng, Brigjen Pol akan mengawasi pengerjaan markas Ditpoairud mulai dari awal hingga selesai. “ Kami tetap lakukan pengawasan terhadap pengerjaan markas Ditpolairud ini. Semoga bisa cepat selesai dan dapat digunakan seperti sediakala,”kata Kapolda.
Ia berharap, markas nantinya dapat digunakan dengan baik oleh Dit Polair dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Kapolda juga meminta pihak yang terlibat dalam pembangunan markas komando ini harus menjaga kualitas bangunan.
Markas Ditpolairud dibangun tiga lantai, dimana pada lantai paling atas terdapat Heliped untuk dapat digunakan landasan helikopter. IKI/*