LERE, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu tengah mempersiapkan penerapan sistem pembelajaran hybrid. Metode ini menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka untuk menyesuaikan dengan kebijakan Work from Anywhere (WFA) yang akan diterapkan pemerintah pusat mulai 24 Maret 2025.
Kepala Disdikbud Kota Palu, Hardi mengungkapkan, wacana ini masih dalam tahap kajian dan belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
“Saat ini sekolah masih mendata sarana dan prasarana peserta didik. Beberapa sekolah sudah siap dan telah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa, namun masih dalam tahap uji coba,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Hardi menjelaskan bahwa terdapat beberapa kendala dalam penerapan pembelajaran hybrid, di antaranya kesiapan sumber daya manusia (SDM) guru, ketersediaan perangkat teknologi, serta akses jaringan internet yang stabil bagi siswa.
“Tidak semua siswa memiliki perangkat yang memadai dan jaringan internet yang stabil, sehingga dikhawatirkan mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal,” tambahnya.
Disdikbud Kota Palu saat ini masih menyusun langkah-langkah strategis untuk mengatasi hambatan tersebut, termasuk peningkatan sarana prasarana sekolah dan kesiapan tenaga pendidik.
“Kami terus mengevaluasi berbagai aspek agar sistem ini dapat diterapkan secara optimal di masa mendatang,” tutupnya. UTM
Pembelajaran Hybrid Masih Alami Berbagai Kendala
