TALISE, MERCUSUAR – Pembukaan iven Palu Salonde Perkusi (PSP) yang berlangsung di Hutan Kota Kaombona, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Jumat (10/8/2018) malam, berlangsung semarak. Iven berskala internasional yang menjadi bagian agenda Indonesiana dan baru pertama kali dilaksanakan di Kota Palu tersebut, menuai decak kagum dari para undangan, serta masyarakat Kota Palu dan sekitarnya, yang hadir menyaksikannya.
Pembukaan iven ini diawali dengan penampilan kelompok musisi asal Spanyol, Orquesta de Cámara de Siero (OCAS), yang berhasil memukau para pengunjung. Kelompok musisi ini juga mengiringi duet Wali Kota Palu, Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, saat menyanyikan lagu Sampesuvu Roa
Wali Kota Palu, dalam sambutannya mengatakan, kata Salonde yang menjadi nama iven ini, diambil dari nama salah satu jenis pukulan Gimba (Gendang) suku Kaili. Adapun jenis pukulan Gimba yang dikenal ada dua jenis yaitu Salonde dan Pancara.
Lanjut Hidayat, ide pelaksanaan iven PSP ini pertama kali didengungkan dalam pertemuan antara pihaknya dengan pihak Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan. Kegiatan ini kata dia, merupakan hasil inisiasi bersama antara pihaknya dengan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kemendikbud RI, Nono Adya Supriyatno, serta salah seorang musisi kawakan Indonesia, Gilang Ramadhan.
Hidayat mengatakan, PSP menjadi salah satu iven yang akan terus dilaksanakan setiap tahun. Kata dia, total empat iven yang diupayakan akan dilaksanakan rutin setiap tahun di Kota Palu. Pelaksanaan PSP ini sendiri baru kali pertama, namun sudah menyentuh skala internasional.
“Selain PSP, ada juga iven Pesona Palu Nomoni (PPN), yang kini sudah masuk dalam 100 iven kalender nasional. Ini semua berkat perjuangan Wakil Wali Kota Palu lewat kedekatannya dengan Menteri Pariwisata. Tahun ini, pelaksanaan PPN ke III, direncanakan akan berkolaborasi dengan peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud RI, Nadjamuddin Ramly, dalam sambutannya mengatakan, Kota Palu lewat visi dan misi pemerintah kotanya, telah menjadi kota yang menegakkan budaya lokal dan menjadi contoh dari Dirjen Kebudayaan, di mana Wali Kota nya menghidupkan kembali pemberlakuan hukum adat.
Nadjamuddin mengatakan, tahun depan pihaknya akan berupaya untuk untuk mendatangkan lagi seniman mancanegara ke iven ini. Kelompok musisi asal Spanyol, OCAS, yang turut ambil bagian memeriahkan iven ini kata dia, sangat gembira dengan keindahan Kota Palu yang terdiri dari empat dimensi wilayah yaitu lembah, gunung, pantai, dan bukit.
Pembukaan iven ini ditandai dengan pemukulan gimba secara serentak oleh Wali Kota Palu, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, serta Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, dan sejumlah pejabat lainnya. Dalam prosesi pembukaan ini pula, diserahkan bantuan dari undangan dan pengunjung, kepada pelaku seni asal Lombok yang hadir dalam iven tersebut, sebagai bentuk empati atas musibah gempa bumi yang menimpa Lombok.
Iven ini sendiri akan berlangsung hingga 14 Agustus 2018 mendatang, dengan berbagai rangkaian acara seperti pameran, pertunjukkan musik serta budaya. JEF/ABS