PALU, MERCUSUAR – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Adha 1440 H pada Minggu 11 Agustus 2019.
Hal itu berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1440 H digelar Kemenag RI di Kantor Kemenag, Jakarta.
Sidang Isbat dipimpin Dirjen Bimas Islam Kemenag, Dr H Muhammadiyah Amin M.Ag itu dihadiri perwakilan MUI, unsur pimpinan Komisi VIII DPR RI, sejumlah duta besar negara sahabat, perwakilan negara sahabat, sejumlah pimpinan ormas Islam,dan sejumlah pejabat di eselon I dan II Kemenag.
Dirjen Bimas Islam dalam jumpa pers meyampaikan seluruh peserta sidang bersepakat bahwa 1 Dzulhijjah 1440 H jatuh pada Jumat 2 Agustus 2019. Keputusan tersebut berdasarkan hasil rukyatul hilal di 92 titik di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Dari seluruh titik tersebut, hilal dilaporkan terlihat langsung di 10 titik pemantauan.
Untuk Sulteng, pemantauan hilal dilakukan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulteng bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Palu di Gedung Hisab Rukyat Kemenag Sulteng, di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Donggala.
Pemantauan hilal dipimpin Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke didampingi Kepala Bidang Bimais Kemenag Sulteng, Dr H Muh Ramli M.Pd dan dihadiri jajaran Bimas Islam Kemenag Sulteng, perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sulteng, KUA Kecamatan Sindue, serta para tokoh agama.
Hasil pemantauan, hilal tidak terlihat karena tertutup awan. Meski begitu, data dari BMKG menyebutkan tinggi hilal pada Kamis 1 Agustus 2019 di sekitar wilayah Marana berada pada 2 derajat 42 menit, dengan umur bulan 6 jam 57 menit 42 detik. Waktu terbenam matahari tercatat pada pukul 18.09 Wita dan waktu terbenam bulan pukul 18.24 Wita. Sehingga ada sekira 15 menit waktu pengamatan hilal.
“Hasil rukyatul hilal di Marana, hilal tidak terlihat karena tertutup awan. Tapi kita tetap menyesuaikan dengan penetapan sidang isbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama,” kata Rusman Langke.
Terkait pelaksanaan Idul Adha 1440 H, Rusman mengingatkan kepada umat Islam di Sulteng untuk meningkatkan semangat berkurban. Sebab berkurban merupakan salah satu ibadah yang diutamakan oleh Allah SWT kepada umat Islam untuk memaknai pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
“Mari kita tingkatkan semangat berkurban. Bagi yang memiliki kemampuan, silakan berkurban, karena merupakan ibadah yang diutamakan oleh Allah SWT,” ujarnya. UTM
