BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, menghadiri kegiatan The Right Journey 2025 yang diselenggarakan oleh SD Islam Otak Kanan Palu di Auditorium Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan bertajuk “Khitam Mubarok Li Rihlah An-Nur” ini mengusung tema besar “Menghantarkan Generasi Cahaya Menuju Puncak Keberkahan dan Kebaikan.” Acara tersebut menjadi penanda akhir perjalanan pembelajaran siswa-siswi yang sarat nilai keislaman, sekaligus menampilkan perkembangan karakter spiritual yang telah dibentuk selama masa studi.
Dalam sambutannya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu menyampaikan apresiasi atas dedikasi Yayasan Otak Kanan yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di daerah ini. Menurutnya, dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks, sehingga penguasaan teknologi dan inovasi pembelajaran menjadi sebuah keharusan.\
Ia juga menggarisbawahi pentingnya penyesuaian terhadap arah kebijakan nasional, seperti program pembelajaran berbasis deep learning dan penguasaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang akan masuk dalam kurikulum wajib dalam waktu dekat. Kadis Hardi turut menginformasikan bahwa pada tahun 2026 mendatang, pemerintah akan mulai menerapkan Tes Kompetensi Siswa (TKS) sebagai bentuk asesmen nasional, yang meski tidak menentukan kelulusan, namun akan menjadi indikator prestasi dan prestise satuan pendidikan.
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan capaian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Kota Palu tahun 2025 yang telah menyentuh angka 75,31 persen, tertinggi di Sulawesi Tengah. Pemerintah kota menargetkan peningkatan hingga 80 persen di tahun 2026. Peningkatan tersebut akan ditopang melalui Rapor Pendidikan yang disusun berdasarkan hasil ANBK, yang memuat indikator-indikator penting dalam upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan.
Kadis juga mengingatkan bahwa meskipun SD Islam Otak Kanan memiliki pendekatan dan keunggulan khas dalam sistem pembelajarannya, seluruh satuan pendidikan tetap diharapkan mengikuti kurikulum nasional sebagai pijakan utama. Dengan begitu, seluruh siswa tetap berada dalam koridor pendidikan yang terstruktur dan merata secara nasional.
Menutup sambutannya, kadis berharap kegiatan ini tak sekadar menjadi momen perpisahan, tetapi menjadi amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya bagi para siswa, guru, dan seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan adalah tanggung jawab bersama demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Acara berlangsung penuh haru dan kekhidmatan, diwarnai dengan penampilan seni, hafalan Alquran, serta kehadiran para orang tua siswa, dewan guru, dan pengurus yayasan. RES
