Pemkot Bakal Revitalisasi Angkot

Pemkot Revitalisasi Angkot

TANAMODINDI,MERCUSUAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terus berupaya merevitalisasi moda transportasi masal, khususnya Angkutan Kota (Angkot), maka itu langkah awal menyiapkan terminal untuk parkirnya.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu,Moh Arief Lamakarate, Jumat (11/6/2021) usai mendampingi Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menemui Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi di Kantor Kementerian Perhubungan RI, Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Kunjungan kali ini dalam rangka silaturrahmi sekaligus audiensi, guna membahas beberapa hal terkait tata kelola pemerintahan yang baik di bidang perhubungan. Dihadapan Dirjen Hubdat, Wali kota Hadianto menjelaskan bahwa terminal-terminal di Kota Palu belum termaksimalkan penggunaannya.

Terminal yang dimaksud yaitu Terminal Mamboro, Terminal Tipo, dan Terminal Petobo yang rusak akibat bencana alam 2018 silam. Upaya revitalisasi terminal ini, guna merevitalisasi moda transportasi masal, dimana terlebih dahulu penyiapan bangunan faselitasnya dulu yakni terminal.

“Sehingga sopir Angkot dapat mengetahui lokasi persinggahan dan parkir mereka menunggu penumpang,”jelas Arief Lamakarate.

Selama ini Angkot tidak lagi menjadi transportasi massal di Palu, sebab sulitnya mencari, sehingga direncanakan mengaktifkan jalur yang sudah terbagi berdasarkan rutenya dan bakal memasangkan alat GPRS, sehingga dapat mendeteksi keberadaan angkot dimana saja penumpang, namun tidak dapat dipesan khusus seperti kendaraan daring.

Dengan memanfaatkan model simulasi dan Information and Communication Technologies (ICT), tim merancang aplikasi yang dapat mendeteksi keberadaan pengguna angkot, memonitor ketersediaan angkutan umum, dan memberikan navigasi lalu lintas.

“Aplikasi tersebut memanfaatkan sistem GPS dan Maps,”ujarnya.

Ini upaya Pemkot Palu menghidupkan kembali transportasi massal, melalui aplikasi yang  dirancang Dishub Palu, maka kedepan calon penumpang dapat mengidentifikasi lokasi terkini angkutan umum terdekat.

“Tidak perlu lagi penumpang menunggu tanpa kepastian di pinggir jalan seperti yang selama ini terjadi,”ujarnya.

Menurut dia, hal yang membuat penumpang enggan menggunakan transportasi umum seringkali dikarenakan waktu tempuh angkutan umum yang tidak bisa diprediksi.

Contohnya untuk angkot seringkali menunggu penumpang penuh baru beroperasi atau jalan. “Dengan aplikasi intranstav driver, sopir juga tidak perlu lagi menunggu lama karena sudah terlihat dimana lokasi penumpang yang hendak naik,”tuturnya.

 

Maksimalkan Fungsi Terminal

Sementara, Hadianto mengatakan, butuh usaha dan upaya sehingga termaksimalkan penggunaannya, dari segi desain model terminalnya juga sudah cukup lama, terutama untuk Terminal Mamboro.

Menurutnya, setelah bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi, kondisi fiskal Kota Palu cukup berat, olehnya Ia berharap pemerintah pusat mendukung Pemerintah Kota Palu.

“Semoga melalui pertemuan ini, kami bisa diberikan arahan dalam upaya kami bekerja dan bisa bersinergi dengan baik untuk memperbaiki hal-hal yang perlu dikerjakan,”kata wali kota.

Sementara itu, Dirjen Hubdat, Budi Setiyadi memberikan apresiasi kepada Wali kota dan jajaran Pemerintah kota Palu yang telah berupaya menjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat.

“Bapak (wali kota,red) baru tiga bulan dilantik sudah kesini. Saya yakin bapak punya visi kedepan yang cukup bagus. Banyak bupati dan wali kota sudah bertahun-tahun dilantik tapi tidak kesini,”ungkapnya. ABS

Pos terkait