TANAMODINDI, MERCUSUAR – Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dan pembahasan hal teknis terhadap sistem dan kemampuan distribusi air baku, terhadap daya dukung pemasangan hidran dalam wilayah Kota Palu, akhirnya disimpulkan dalam pembentukan dan masukan kepada tim konsultan.
“Masukan tertulis ini nantinya akan memperkuat bagi tim perencana dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan sistem proteksi kebakaran di Kota Palu,” ujar Asisten II Bidang Prekonomian dan pembangunan Setda, Denny Taufan, saat memimpin pertemuan perencanaan distribusi air hidran, Jumat (5/2/2021).
Penyusunan masukan akan dilakukan oleh tim kecil dari Pemkot Palu yang terdiri dari unsur OPD teknis untuk memenuhi harapan akan tersedianya sarana prasarana hidran, sebagai salah satu upaya proteksi kebakaran bagi masyarakat, utamanya bangunan gedung perkantoran, tempat usaha, kawasan perdagangan dan industri serta objek vital lainnya.
Sementara, Ketua Tim Konsultan, Ary mengatakan, jarak pemasangan hidran antara 300 sampai 500 meter disetiap ruas jalan pada elevasi rendah dan terutama pada kawasan-kawasan strategis dan padat hunian. Setelah penyusunan naskah teknis akan dilanjutkan dengan asesmen lapangan oleh tim konsultan bersama OPD teknis terkait, untuk memastikan titik-titik dan jumlah pemasangan hidran.
“Kami akan segera menyusun rencana global yang bersifat tekhnis untuk diajukan sebagai dasar dalam menentukan titik pemasangan bersama berdasarkan posisi koordinat,”ujar Ary.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh unsur OPD dan lembaga teknis lainnya yang terkait dengan sistem pelayanan air minum (SPAM) Regional Palu yang tertuang dalam Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RISPAM). ABS