TANAMODINDI, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu akan memberikan hadiah (reward) bagi kelurahan termasuk Kader Posyandu dan Kapus yang bisa menurunkan stunting di wilayahnya. Reward itu sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Palu kepada mereka yang sudah bekerja.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido pernah mengatakan bahwa di Kota Palu, kurang lebih ada 4.600 atau sekira 14persen anak yang diproyeksikan gizi kurang dan bisa menyebabkan stunting.
“Stunting di Kota Palu 14 persen. Walau persentasenya di bawah skala nasional yakni 20 persen. Tapi apa kita mau 4.600 anak kita akan menjadi stunting,” kata Wawali saat membuka workshop Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Karena itu, Reny mengingatkan agar semua Posyandu di wilayah Kota Palu diaktifkan termasuk keterlibatan kades Posyandu. Hal itu disampaikan Wakil Walikota saat membuka Rapat Koordinasi persamaan persepsi penurunan Stunting Kota Palu tahun 2022, Selasa (25/1/2022).
Menurut Reny, penurunan stunting merupakan masalah bersama. Sehingga itu diperlukan kerjasama dan kebersamaan dalam menekan persoalan ini.
Penanganan khusus berkaitan dengan masalah stunting harus kerjasama dengan tim terpadu, kader posyandu, serta semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting diharapkan terus terjalin dengan baik.
Selain itu, kata Wawali yang perlu diperhatikan adalah Analisis Situasi (Ansit) program pencegahan dan penurunan stunting adalah proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah Kota Palu.
Situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan. Analisis Situasi dilakukan untuk memahami permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada sasaran rumah tangga. RES