PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu mendukung rencana pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Palu. Kehadiran forum ini dianggap penting, sebagai wadah untuk selalu mengingatkan masyarakat, tentang potensi dan risiko bencana yang ada di Kota Palu
Hal ini disampaikan Wali Kota Palu, saat menerima kunjungan tim inisiator pembentukan FPRB Kota Palu, Basarnas, serta pihak BMKG. Dalam pertemuan ini, wali kota didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Palu, Singgih B Prasetyo.
Pemkot kata wali kota, mengapresiasi inisiatif pembentukan FPRB ini. Menurutnya, hal ini penting untuk mendukung visi Palu sebagai Kota Paham Bencana.
“Kita ini cepat lupa (dengan risiko dan potensi bencana). Dengan adanya forum ini, bisa selalu mengingatkan kita akan potensi dan risiko bencana yang ada. Forum ini harus jadi early warning system di masyarakat,” ujarnya.
Menurut wali kota, pengalaman bencana 28 September 2018 lalu, harus dijadikan pelajaran berharga. Untuk itu dirinya sangat mendukung rencana pembentukan forum ini, dan berharap kerja-kerja forum ini bisa terhubung dengan konsep smart city yang digagas pemkot.
Pegiat literasi kebencanaan, Muh. Isnaeni Muhidin, mewakili tim inisiator pembentukan forum menjelaskan, ada beberapa hal penting yang harus disampaikan, terkait rencana pembentukan forum ini.
Pertama, FPRB ini merupakan 1 dari 10 indikator utama ketangguhan kota, sehingga kehadirannya diharapkan dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Kedua, kehadiran forum ini, ingin memastikan penyusunan RPJMD Kota Palu yang sedang dibahas, responsif atas kebencanaan.
“Salah satu poin penting dari IKD adalah adanya forum pengurangan risiko bencana. Kami terus mendorong adanya forum ini, karena dalam 10 tahun terakhir, tahapnya terus terhenti di tahapan inisiasi,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Rustan dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Untad, yang juga hadir sebagai perwakilan tim inisiasi pembentukan FPRB Kota Palu mengatakan, inisiatif ini mencoba membangun komunikasi dari aspek kebencanaan, sehingga kita bisa bersahabat dengan bencana melalui aspek mitigasi, dengan peran serta semua pihak. JEF