Pemkot Hadiri Peletakan Batu Pertama Gereja Advent Tatura

Pemerintah Kota Palu secara resmi menandai dimulainya pembangunan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Tatura, melalui peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada Selasa (15/4/2025). FOTO: DOK HUMAS PEMKOT

TATURA, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu secara resmi menandai dimulainya pembangunan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Tatura, melalui peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada Selasa (15/4/2025).

Prosesi tersebut diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, Usman, yang hadir mewakili Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.

Dalam sambutannya, Usman menyampaikan salam hangat sekaligus permohonan maaf dari Wali Kota yang berhalangan hadir. Ia menyebut peletakan batu pertama ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi tonggak awal dari sebuah perjalanan rohani dan sosial bagi jemaat serta masyarakat sekitar.

“Saya merasa sangat bahagia dan terhormat bisa berada di tengah-tengah bapak dan ibu sekalian, menyaksikan langkah mulia yang tidak hanya membangun rumah ibadah secara fisik, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dan sosial di Kota Palu,” ungkapnya.

Pembangunan gereja ini, lanjut Asisten, mencerminkan semangat toleransi dan kebersamaan yang menjadi kekuatan utama Kota Palu. Menurutnya, rumah ibadah tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pelayanan yang memperkuat solidaritas antarwarga.

Ia juga menegaskan, Pemerintah Kota Palu memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas upaya masyarakat Jemaat Tatura dalam membangun tempat ibadah yang akan menjadi bagian penting dari dinamika kehidupan sosial dan spiritual di kota ini.

“Saya yakin, gereja ini akan memberikan kontribusi besar dalam membentuk masyarakat yang harmonis, saling peduli, dan siap berbagi,” ucapnya.
Usman juga menekankan bahwa Kota Palu adalah rumah bagi keberagaman. Di tengah kebhinekaan, semua warga hidup berdampingan dalam damai, saling menghargai perbedaan, dan merawat nilai-nilai toleransi yang telah menjadi jati diri daerah ini.

“Saya berharap, gereja ini kelak akan menjadi ruang yang penuh dengan kasih, kedamaian, dan kebersamaan. Tempat yang tidak hanya menumbuhkan keimanan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat,” harapnya.

Di akhir sambutan, Asisten mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjalin silaturahmi dan semangat gotong royong, baik dalam menyelesaikan pembangunan gereja ini maupun dalam membangun Kota Palu menjadi lebih baik.

“Semoga setiap langkah dalam proses pembangunan ini diberkahi dan dipermudah, serta menjadi amal kebaikan yang membawa manfaat luas bagi umat dan masyarakat,” pungkasnya. RES

Pos terkait