Pemkot Komitmen Jaga Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan-b5a06813
PEMBUKAAN - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, M Rizal, saat menghadiri acara pembukaan regional Forum Evangelical Mission in Solidarity (EMS) Indonesia 2022, di salah satu restaurant di Kota Palu, Jumat (7/10/2022). FOTO: Humas Pemkot

BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, M Rizal mengemukakan Wali Kota Kota Palu tidak menginginkan adanya stigma mayoritas dan minoritas di Kota Palu untuk keberlangsungan kerukunan umat beragama, karena persatuan umat beragama diharapkan terbangun bila semua umat beragama menyadari pentingnya perdamaian.

“Namun, bila stigma mayoritas dan minoritas masih menjadi penghambat terbangunnya toleransi umat beragama maka stigma itu harus ditinggalkan, sebab kita adalah bangsa yang satu,”kata Rizal, saat menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan regional Forum Evangelical Mission in Solidarity (EMS) Indonesia 2022, di salah satu restaurant di Kota Palu, Jumat (7/10/2022).

Untuk diketahui EMS indonesia 2022, Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) ditunjuk sebagai tuan rumah. Rizal mengajak peserta untuk membangun mental dan karakter bangsa, mencintai budaya dan melestarikan nilainilai kearifan lokal yang ada sesuai dengan profesi, tugas dan tanggung jawab masing-masing demi kemajuan pembangunan di daerah ini, termasuk di dalamnya pembangunan iman.

Hal ini menurutnya sesuai visi pemerintah kota palu yaitu membangun kota palu yang mandiri, aman dan nyaman, tangguh, serta profesional. Ia menambahkan Kota Palu dijuluki bumi tadulako dengan lima dimensi yang dimilikinya yakni lembah, lautan, sungai, pegunungan dan teluk.

“Semoga selama berada di Palu, para perwakilan gereja/sinode dapat menikmati keindahan ibu kota Sulteng ini,”harapnya.

Sebagai umat beragama sambung Rizal, semua pihak harus menjaga persatuan dan kesatuan, karena persaudaraan berlaku universal sehingga dapat merekatkan hati orang-orang beriman dalam rangka menjaga kerukunan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Selain itu keragaman ini di satu sisi merupakan kekayaan budaya bangsa yang sangat dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan keagamaan

“Saya percaya, bahwa dengan kemauan dan kemampuan, kita dapat mencermati lebih jauh setiap hambatan dan tantangan, guna lebih menyatukan perspektif dan kiprah membangun kota palu sekaligus meningkatkan derajat kualitas dan kesejahteraan rakyat,”ujarnya.

Wali Kota Palu menurut Rizal selalu berkomitmen untuk mendukung aktivitas segenap lembaga keagamaan di Kota Palu yang bertujuan meningkatkan kualitas yang terbingkai dalam keimanan.

“Keharmonisan yang bertoleransi, menghormati, saling menghargai, saling tolong menolong, demi terciptanya suasana damai di Kota Palu,”ungkap Rizal. RES

Pos terkait