NUNU, MERCUSUAR – Wali Kota Palu yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, Usman, secara simbolis menyerahkan rumah layak huni tahan gempa pada Kamis (27/2/2025) di Jalan Tanggul Sungai Palu, Kelurahan Nunu.
Sebanyak 40 unit rumah diberikan kepada keluarga yatim dan dhuafa melalui program Zakat Support for Poor Orphan Family’s House (Zakspofh) yang diinisiasi oleh Islamic Relief. Rumah-rumah tersebut tersebar di tiga kelurahan, yakni 22 unit di Kelurahan Nunu, 16 unit di Kelurahan Ujuna, dan 2 unit di Kelurahan Baru.
Wali kota dalam sambutan tertulis yang dibacakan Usman menegaskan, rumah bukan sekadar tempat berteduh, tetapi juga mencerminkan harkat dan martabat penghuninya serta menjadi aset berharga bagi keluarga. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, rumah layak huni merupakan hak dasar yang harus dipenuhi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Urbanisasi yang semakin pesat telah memicu berbagai permasalahan sosial, termasuk meningkatnya kawasan permukiman kumuh dan bertambahnya jumlah rumah tidak layak huni. Sebagai bentuk komitmen mengatasi tantangan ini, Pemerintah Kota Palu terus menghadirkan program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan akses terhadap hunian yang layak dan berkualitas.
Menurutnya, keberhasilan program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII), serta Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Sinergi ini menjadi bukti bahwa tantangan permukiman dapat diatasi melalui pendekatan yang kolaboratif dan komprehensif.
Usman juga menekankan, pembangunan perumahan dan revitalisasi kawasan merupakan salah satu prioritas dalam percepatan misi pembangunan Kota Palu di periode kedua kepemimpinan Hadianto Rasyid. Fokus utama pemerintah tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Ia berharap, rumah-rumah yang telah dibangun ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, khususnya bagi dunia akademik seperti Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Pembangunan fisik harus selaras dengan pengembangan sosial ekonomi masyarakat agar manfaatnya lebih luas dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk apresiasi, Usman menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam program ini. Ia berharap inisiatif ini terus direplikasi di berbagai lokasi lain sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan, menciptakan kawasan permukiman yang sehat, serta mendorong kemandirian masyarakat. Program ini juga diarahkan untuk meningkatkan peran keluarga dalam membangun kehidupan yang lebih baik, serta menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun Kota Palu yang lebih sejahtera. RES