TAIPA, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, secara resmi membuka sosialisasi tentang manfaat pohon bambu dan manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Rabu (17/11/ 2021) di ruang pertemuan Taipa Beach Kota Palu.
Kegiatan ini menghadirkan langsung perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Ketua Yayasan Bambu Indonesia, Jatnika Nagamiharja yang telah memiliki pengalaman luar biasa dalam pemanfaatan pohon bambu.
Wali kota dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya bisa dipertemukan dengan Ketua Yayasan Bambu Indonesia yang akrab disapa Abah Bambu untuk berbagai pengetahuan tentang manfaat besar dari pohon bambu.
“Saya pribadi sangat bersyukur karena kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh kita, apalagi dihadiri langsung oleh Abah,” ucapnya.
Ia mengatakan Kota Palu dengan karakter wilayahnya yang rentan dan rawan terhadap bencana khususnya gempa, mendorong orang tua dulu memanfaatkan bambu menjadi bagian dari hidupnya khususnya dalam membangun rumah dari bambu.
“Filosofi-filosofi dari orang tua kita tidak terlepas dari bambu. Bagaimana rumah dibangun dengan bambu, karena bambu memiliki ketahanan yang luar biasa,” ungkapnya.
Hanya saja, katanya seiring waktu pemahaman dan pengetahuan masyarakat saat ini terkait dengan bambu semakin berkurang, sehingga bambu yang tadinya dijadikan salah satu pilihan masyarakat jaman dulu, kini tidak lagi dimanfaatkan.
Menurutnya berdasarkan informasi yang diperoleh, bambu dapat bertahan sebagai bahan bangunan sampai dengan 30 tahun, bahkan bambu juga mampu menjadi tumbuhan yang menyerap air dan menghasilkan oksigen yang sangat besar.
Selain itu, wali kota juga menekankan kepada seluruh lurah dan camat se-Kota Palu untuk bersama-sama mendorong perbaikan manajemen persampahan di Kota Palu agar setiap kerja dari Pemerintah Kota Palu menghasilkan sesuatu dampak perubahan. ABS/*