TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A Lamadjido mengatakan, penyebab utama kasus stunting di Kota Palu diantaranya disebabkan karena faktor ekonomi dan masalah akses kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota Palu melakukan upaya intervensi dengan memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada warga yang beresiko stunting.
Sampai saat ini, pihaknya terus berupaya menurunkan kasus stunting yang masih memerlukan penanganan lebih serius dari pemeritah daerah. Berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) kasus stunting di Kota Palu tahun 2022 turun mencapai 1,7 persen.
“Pertama tingkat ekonomi kita lihat sendiri tingkat ekonomi masyarakat yang kurang sehingga mereka tidak dapat memberikan makanan bergizi, yang ke dua lingkungan. Kami juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi membantu masyarakat dengan memberikan bantuan Sembako,”kata Wawali, Senin (9/1/2023).
Dia menjelaskan, untuk mengindentifikasi anak yang beresiko stunting pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) menurunkan tim kesetiap kelurahan maupun kecamatan untuk melakukan pendataan langsung di lapangan, sehingga dalam penyaluran program bantuan tepat sasaran. RES