Pemprov dan DPRD Diminta Mempertimbangkan Hibah Rp14 M 

Pengamat-8613e38c
Prof. Dr. Slamet Riyadi Cante, M.Si 

TONDO MERCUSUAR – Pengamat Kebijakan Administrasi Publik Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. Slamet Riyadi Cante, M.Si meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) agar mempertimbangkan rencana kucuran APBD senilai Rp14 miliar untuk membiayai Musyawarah Nasional (Munas)  Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) tahun ini di Kota Palu.

Slamet Riyadi menyarankan, kepada Pemerintah Provinsi Sulteng dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menjelaskan kepada publik, terkait penggunaan bantuan hibah sebagai wujud dari transparansi.

“Mungkin patut cermati item- item peruntukan pembiayaan terkait bantuan hibah yang relatif  cukup fantastis. Dana Rp14 M untuk kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh KAHMI,” ujarnya.

Karena menurutnya, kondisi saat ini masyarakat Sulteng masih mengalami krisis akibat bencana dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). “Sebaiknya Pemprov dan DPRD  patut menjelaskan ke publik terkait penggunaan bantuan hibah, sebagai wujud dari sebuah transparansi,” sarannya.

Slamet mengaku, meski bagian dari alumni HMI Bontolempangan Makassar, hanya saja sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat Sulteng saat ini, maka pengunaan dana sebesar itu sangat penting disampaikan ke publik.

Bahkan dia menilai, bantuan pembiayaan dari APBD sebaiknya memiliki skala prioritas. Terutama korban bencana dan masyarakat miskin. “Saya khawatir publik menilai pemerintah tidak memiliki kepekaan terhadap yang dialami masyarakat. Bukan berarti bantuan untuk KAHMI tidak penting, tapi mungkin dari sisi  jumlah bantuan yang patut dipertimbangkan,” tandas Slamet Riyadi.RES

Pos terkait