Penanganan Bencana, IDEP Simulasi di Saloya

FOTO HLLL SIMULASI BENCANA
ANGGOTA KMPB Desa Saloya mengevakuasi korban saat simulasi penanganan bencana yang dilaksanakan Yayasan IDEP bekerjasama dengan KMBP Desa tersebut, di lapangan Desa Saloya, Kecamatan Tambusabora, Donggala, Minggu (29/11/2020). FOTO: AMAR SAKTI/MS

DONGGALA, MERCUSUAR – Yayasan IDEP Selaras Alam menyelenggarakan simulasi bencana gempa bumi untuk kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, dengan melibatkan warga Desa Saloya, Kecamatan Tambusabora, Kabupaten Donggala, Minggu (29/11/2020). Warga antusias mengikuti simulasi tersebut.

Kegiatan di lapangan sepakbola desa tersebut, disimulasikan bahwa pada saat itu telah terjadi bencana gempa bumi, kemudian warga berhamburan keluar rumah dan langsung diarahkan pemerintah desa bersama Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) Desa Saloya untuk berkumpul di satu titik aman, yakni di lapangan sepak bola.

Kemudian petugas atau anggota KMPB mulai bertindak dengan membangun posko informasi/admin, dapur umur serta tenda untuk evakuasi warga yang menjadi korban bencana. Petugas evakuasi mendapatkan 13 warga yang menjadi korban dari peristiwa itu, dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan lainnya mengalami luka-luka.

Simulasi tersebut berlangsung aman dan lancar, dan terlihat setiap anggota KMPB menyelesaikan setiap tahapan-tahapan penanganan bencana dalam simulasi itu.

Kepala Desa (Kades) Saloya, Sadrik mengatakan KMPB sudah dibentuk sejak tiga bulan lalu oleh beberapa NGO, dan pihaknya sangat mengapresiasi upaya dalam pembentukan tim tersebut. Sebab dengan adanya KMPB, maka diharapkan kedepan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tim tersebut mampu meminimalisir resiko bencana, dengan melaksanakan tahapan penanganan bencana yang terorganisir baik.

Sementara, Ketua KMPB Saloya, Arman A Lacindara mengatakan kelompok itu dibentuk dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, diantaranya petugas kesehatan, aparat desa, tokoh masyarakat serta kelompok pemuda di desa tersebut. Anggota KMPB Desa Saloya sebanyak 37 orang, mereka merupakan keterwakilan dari berbagai unsur masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih dengan dibentuknya kelompok ini, terutama kepada Yayasan IDEP yang konsen memberikan bimbingan dan dukungan demi peningkatan kapasitas anggota KMPB dalam hal penanganan bencana. Memang kita tidak inginkan bencana terjadi, namun jika nanti terjadi maka kita berharap kelompok ini sudah siap membantu warga,” jelasnya.

Direktur Eksekutif IDEP, Muchammad Awal mengatakan simulasi itu sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah, salah satunya dengan membentuk kelompok kecil penanganan bencana di tiap-tiap wilayah, seperti KMPB Saloya.

Simulasi, kata Awal merupakan upaya dari Yayasan IDEP untuk meningkatkan pengetahuan serta kapasitas anggota KMPB khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga jika terjadi hal-hal yang kita tidak dinginkan, maka masyarakat dan anggota KMPB sudah mengetahui hal-hal yang harus dilakukan, dengan begitu korban bencana diharapkan bisa lebih berkurang. “Kebetulan kami punya program di wilayah Pasigala, dan salah satu desa dampingan kami disini (Desa Saloya), sehingga baik desa dampingan yang belum memiliki KMPB, kita bentuk maupun desa sudah memilik KMPB, maka kami berkewajiban melakukan pendampingan peningkatan kapasitas, salah satunya menggelar simulasi yang dilaksanakan saat ini,” jelasnya.

Yayasan IDEP didukung oleh Medico Internasional dan Give2Asia memiliki enam desa/wilayah dampingan, yakni lima desa di Kabupaten Donggala, dan satu desa di Kabupaten Sigi, dan untuk keenam desa itu, akan diupayakan untuk melakukan penguatan manajemen kebencanaan, seperti melaksanakan simulasi penanganan bencana. AMR

Pos terkait