BULURI, MERCUSUAR – Meski jalur pendakian utama Gunung Gawalise masih ditutup, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Santigi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) buka jalur baru.
Hal itu dilakukan dalam launching jalur dan pendakian bersama di Gunung Gawalise sekaligus upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, di Desa Salena, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, pekan lalu.
Dalam pendakian bersama, Mapala Santigi melepas 25 peserta mendaki ke puncak Gunung Gawalise selama beberapa hari.
Penanggung Jawab kegiatan, Fadil, mengatakan, jalur pendakian itu dibuat karena banyaknya organisasi pencinta alam ingin melakukan pendakian ke Gunung Gawalise.
“Kebetulan kami pernah merintis jalur pendakian lewat Salena-Wana, maka kami menggelar kegiatan launching ini dengan maksud untuk memperkenalkan jalur pendakian baru,” kata Fadli.
Adapun jalur baru pendakian itu berada di dua dusun di Kelurahan Buluri dan Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, tepatnya jalur sepanjang Salena–Wana. Jalur tersebut juga dibuka untuk umum dan telah diketahui Lurah Tipo dan Lurah Buluri.
Dengan adanya jalur baru itu, salah satu pendaki, Tina, berharap segera diketahui para penggiat alam bebas lainnya, sehingga, tidak perlu lagi menunggu jalur utama dibuka.
“Saya harap jalur ini bisa secepatnya disebarkan kepada masyarakat, terutama para penggiat alam bebas yang sangat ingin melakukan pendakian di Gunung Gawalise ini,” harapnya. SR