Pengalamat : Elit Politik Harus Akhiri Wacana Penundaan Pemilu

Pengamat-3bb01a95
Dr. Slamet Riyadi Cante, M,Si

PALU, MERCUSUAR – Pengamat politik Universitas Tadulako Dr. Slamat Riyadi
Cante, M,Si ikut angkat bicara terkait rencana penundaan Pemilihan Umum
(Pemilu). Dirinya mengatakan, elit politik terutama elit politik Sulawesi Tengah
(Sulteng) mengakhiri wacana pemundaan Pemilu tersebut.
Dirinya menjelaskan, para elit politik di Indonesia harus mengakhiri wacana
penundaan Pemilu yang dihembuskan dan fokus membantu pemerintah
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan dialami masyarakat.
Dirinya menjelaskan, diskursus tentang penundaan Pemilu yang digagas oleh
beberapa pimpinan partai politik (parpol) sebaiknya diakhiri dan para elit parpol
fokus terhadap agenda-agenda bangsa yang lebih mendesak seperti kelangkaan
minyak goreng, kedelai, dan harga kebutuhan pokok lainnya yang melambung
tinggi sehingga menyusahkan masyarakat.
“Masih banyak persoalan di Indonesia yang harus menjadi fokus, seperti
kelangkaan minyak goreng, kedelai, dan harga kebutuhan pokok yang
melampung tinggi,” jelasnya.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Untad itu yakin jika
pemerintah dan elit parpol bekerjasma, maka permasalahan-permasalahan yang
tengah dipikul oleh masyarakat dapat teratasi sehingga pemilu tidak perlu ditunda
hanya dikarenakan alasan-alasan yang dihembuskan oleh para pimpinan dan elit
parpol tersebut.
Selain itu, lanjutnya, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) 70
persen masyarakat justru menolak pemilu ditunda dan 60 persen pemilih Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo juga tidak menghendaki pemilu ditunda.
“Demikian juga halnya dengan parpol penggagas pemilu ditunda, mayoritas
pendukung dan pemilih parpol tersebut justru tidak menginginkan pemilu ditunda.
Para elit parpol sebaiknya memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang
dialami masyarakat saat ini, bukan justru melakukan manuver dalam kerangka
kepentingan politik belaka,” jelasnya.RES

Pos terkait