LERE, MERCUSUAR – Pada momen peringatan dua tahun bencana 28 September 2018, Senin (28/9/2020), ratusan warga yang menghuni hunian sementara (huntara) Lere, yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, memiliki sebuah harapan sederhana. Ratusan penyintas bencana 28 September 2018 ini berharap pemerintah mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap), agar mereka secepatnya bisa mendiami hunian yang layak.
“Warga di sini sudah mendaftar (untuk memperoleh huntap), namun sampai saat ini, belum ada panggilan karena terkait dengan masalah lahan. Tetapi saat ini sudah mendapatkan titik terang dari pemerintah, bahwa lahan tersebut akan dibayar,“ ujar salah seorang penyintas yang menghuni huntara Lere, Suandi, Senin (28/9/2020).
Sampai saat ini kata Ketua RT Huntara Lere tersebut, warga masih menetap di huntara karena ada aturan untuk mendapatkan huntap adalah mereka yang menghuni huntara tersebut. Menurutnya, ada juga warga yang tidak mendaftar untuk memperoleh huntap, dengan alasan lokasi yang jauh, sedangkan Desember mendatang, warga sudah dipindahkan ke huntap masing-masing.
Adapun lokasi huntap bagi warga yang menghuni huntara Lere, disediakan dua lokasi yaitu di jalan Cumi-cumi dan di Rusunawa di Jalan Pangeran Hidayat. Saat ini, Huntara Lere dihuni 205 kepala keluarga (KK) dan 828 jiwa. PPL4