TATURA UTARA, MERCUSUAR – Warga Bone Bolango Provinsi Gorontalo dibawa petugas Satpol PP Kota Palu ke kantor atas perintah Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, yang saat itu bersama tim gabungan membagikan masker di Pasar Tradisional Masomba mendapati sejumlah pemuda yang menjual ayam potong tidak menggunakan masker.
Begitu mengentahui ada rombongan wali kota melakukan sidak, pria asal Bone Bolango itu bersama temanya langsung kabur masuk dalam lapak, namun Hadianto tetap mendekati dan sempat bertanya kepada pria tersebut, sambil menyodorkan masker.
Namun, wali kota melihat pria asal Bone Bolango seperti tidak berpuasa dan sedang mengunyah. Hadianto pun langsung menanyakan, kepada pria apakah dia berpuasa atau tidak, pria itu menjawab bahwa dirinya bergama non muslim, maka untuk memastikan hal itu, wali kota meminta tanpa pengenal pria itu, namun dia beralasan bahwa KTPnya ada di rumah.
Lalu, Hadianto memerintahkan seorang petugas Satpol PP mendampingi pria itu mengambil tanda pengenal yang katanya ketinggalan di rumah. Namun saat akan diantar, dia berkilah bahwa KTPnya terselip di saku celana, begitu dicek ternyata di KTPnya beragama Islam, pria itupun beralasan bahaa dirinya seorang mualaf.
Karena melihat gelagat mencurigakan dari pria tesebut, maka wali kota pun memerintahkan untuk membawa pria tersebut ke Kantor Satpol PP untuk dilakukan pemeriksaan, karena sudah memberikan keterangan yang berbelit-belit dan berbohong.
Rombongan Operasi Yustisi membagikan masker kepada pengunjung dan pembeli di Pasar Masomba, kemudian dilanjutkan ke Pasar Inpres Manonda serta melakukan penyerahan paket minuman kaleng, mie cup, biskuit kaleng dan susu di posko pengamanan lebaran Polres Palu.
Hadianto meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu Syamsul Saifuddin untuk memperketat penjagaan di semua pintu masuk pasar, agar tidak ada seorang pun yang masuk dalam pasar tanpa memakai masker.
“Jangan diberi masuk bila tidak pakai masker, siapkan penjagaan dan pastikan mereka pakai masker,”ujarnya. ABS