PALU, MERCUSUAR- Hari pertama berjualan pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang melanda Kota Palu dan beberapa daerah di Sulawesi Tengah, sejumlah penjual martabak dan terang bulan dibeberapa sudut Kota Palu diserbu warga.
Seperti yang terlihat pada Minggu (7/10/2018) malam, di Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Emy Saelan dan di Jalan Basuki Rahmat, warga terlihat mengantre untuk membeli martabak maupun terang bulan.
Selain penjual martabak, warung-warung sari laut atau yang biasa dikenal dengan ‘Mas Joko’, juga terlihat ramai oleh para pembeli.
“So ingin sekali mo makan martabak, soalnya bosan makan mie-mie terus,” kata Evi warga Jalan Pattimura,sembari tersenyum.
Sementara, pemilik warung sari laut di Jalan Basuki Rahmat, Kisman mengaku tidak menyediakan banyak stok ayam karena masih sulit diperoleh, iapun tidak menyangka warungnya akan ramai oleh pembeli.
“Ayamnya hanya disediakan sedikit mas, saya juga tidak sangka akan banyak orang,” ujarnya.
Harga nasi ayam yang dijualnya mengalami kenaikan sebesar Rp.2000 dari harga biasanya, yakni seharga Rp.20ribu per porsi. AMR