Penjualan Pakaian Syar’i Meningkat Pascagempa

pakaian

PALU, MERCUSUAR – Sebutan jilbab syar’i belakangan ini menjadi trend dan digemari oleh sebagian perempuan muslimah di Palu.

Model jilbab yang di anggap sesuai hukum Islam(syariah) mulai disukai saat merebaknya jilbab ketat yang sempat menimbulkan kontroversi dan banyaknya masyarakat yang telah hijrah pascabencana yang melanda 28 September 2018 silam. Mengakibatkan sebagian pemilik toko busana berlomba memajang contoh pakaian syar’i di sudut yang strategis dengan harapan memancing calon pembeli untuk datang.

Salah satunya adalah Toko Hijrah Syar’i milik Ustad Rizal Hamzah. LC terletak di Jalan Tombolotutu, Kelurahan Talise.

Ia menjelaskan, awal memulai usahanya termotivasi karna banyaknya masyarakat palu telah mengenakan pakaian syar’i pascagempa dan kurangnya toko-toko pakaian muslimah di Palu. “saya memulai usaha ini bulan Januari lalu, karna melihat banyaknya masyarakat telah hijrah pascagempa dan sedikitnya toko-toko pakaian syar’i di Palu ,” ujarnya, Rabu (20/03/2019).

Meskipun masih tergolong baru dalam memulai usahanya, keuntungan yang diperoleh terbilang cukup untuk menutupi modal yang telah dikelurakan. Selain menjual pakaian syar’i, ia juga menjual beberapa pakaian muslim khusus ikhwa dan akhwat serta pakaian anak-anak, yang dijualnya melalui via on line dan off line.

“Alhamdulillah, pendapatan yang saya dapatkan sudah terbilang cukup, dan sudah bisa untuk menutupi model sebelumnya, ditambah lagi penjualan via on line sudah sampai keluar Kota Palu seperti Makassar, Poso dan Toli-toli. Khusus untuk masyarakat Palu sendiri Alhamdulillah peminatnya juga banyak apalagi menjelang Bulan Ramadhan yang tinggal beberapa bulan lagi,” ucap istri ustad Rizal. MG3/MG4

 

Pos terkait